Surabaya--Sapaan khas ala GEN FM "Semangat Pagi" begitu ramai diteriakkan oleh peserta seminar yang hadir di Gedung I6 FISH-Unesa. Bukan hanya dihadiri oleh mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi, tetapi juga dari seluruh prodi dan jurusan yang ada di FISH.Selasa pagi, (25/10/2016), GEN FM, salah satu stasiun radio terkemuka di Surabaya hadir dalam acara SEMANGKA (Semangat Pergi ke Kampus). Bekerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi FISH-Unesa, GEN FM datang dalam misi memperkenalkan dan memberikan informasi tentang siaran radio kepada mahasiswa Unesa.
Saat membuka acara, Dr Sugeng Harianto, Ketua Jurusan Ilmu Sosial berbagi cerita tentang betapa pentingnya radio dalam sejarah kehidupan masyarakat. Sugeng mengapresiasi acara pagi ini. "Untuk sekian kalinya, Prodi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan acara akademik yang penting. semoga kita semua bisa memanfaatkan!" papar Sugeng.
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 ini menghadirkan penyiar GEN FM yang sudah sangat sering mengudara dan menyapa pendengar GEN FM, yakni Rudy Mahendra dan Zeya Oktavian. Seminar yang mengusung tema "Gimana Sih Siaran Radio Jaman Sekarang" ini juga bekerja sama dengan provider XL 4GLite yang mengahadirkan General Marketing XL, Okky.
Fafa, Program Director (PD) GEN FM yang menjadi pembicara menegaskan pentingnya radio sebagai media yang penting. "Radio selalu menjadi teman bagi masyarakat. Bekerja di radio juga sangat seru dan membawa memiliki banyak keuntungan!" ungkapnya
Agar semakin seru, GEN FM mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dengan mengirimkan foto selfie saat kegiatan SEMANGKA dan pemenangnya akan mendapat hadiah yang menarik dari GEN FM. Ada pula kuis selfie dengan tagar #SemangkaXL untuk diunggah ke instagram.
Materi yang cukup menarik perhatian para peserta, salah satunya Walidah, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unesa angkatan 20014. Walidah menanyakan bagaimana strategi yang tepat untuk membuat program acara yang kontennya diminati.
Pertanyaan menarik tersebut dijawab langsung oleh PD GEN FM. Menurut Fafa, kuncinya adalah dengan melakukan riset. "Semua program atau konten yang akan disiarkan melewati dummy dahulu. Program dan konten melewati riset, bukan uji coba program. Sehingga tidak sampai menghabiskan biaya operasional," tegasnya.
Apresiasi positif diungkapkan oleh beberapa peserta. Adhitya, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2014, mengungkapkan, kegiatan semacam ini sangat penting untuk menambah pengetahuan mahasiswa melalui pembelajaran dari praktisi. Senada dengan itu, Rexi, salah satu penyiar Radio Terminal FM mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini memang penting.
"Apalagi untuk mahasiswa yang memang tertarik di dunia broadcasting dan penyiaran radio. Kegiatan semacam ini akan sangat bermanfaat dalam menambah softskill penyiaran," kata Rexi. (DIT/BAIM/ful/Humas)
Share It On:
