www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya–Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNESA gelar Tasyakuran atas keberhasilan mereka meraih akreditasi internasional ASIIN. Acara tersebut digelar di Lobi Gedung C8 Unesa pada Selasa (31/3/2021) dan dihadiri oleh seluruh jajaran prodi, jurusan selingkung FMIPA, baik dosen, tendik maupun mahasiswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Prodi Pendidikan Matematika, Rooselyna Ekawati, Ph.D., dalam sesi wawancara mengatakan bahwa keberhasilan prodi pendidikan matematika meraih akreditasi ini tidak lepas dari peran seluruh civitas academica mulai dari tingkat universitas hingga prodi, baik itu dosen, tendik, maupun mahasiswa.
“Sarana prasarana perlu didukung universitas. Tendik juga dituntut memahami situasi akreditasi ini. Bahkan kami juga akan melatih tendik jikalau ada mahasiswa asing yang akan kuliah di Prodi Pendidikan Matematika. Mahasiswa juga berpengaruh, prestasi mereka di tingkat nasional dan internasional juga menjadi poin penting mendukung akreditasi ini,” jelasnya.
Rooselyna menambahkan bahwa peran jurusan juga besar dalam upaya mempertahankan capaian yang luar biasa itu. Menurutnya, Prodi Pendidikan Matematika perlu memperhatikan saran dari lembaga akreditasi seperti melengkapi dokumen terkait kebijakan internasionalisasi untuk berkolaborasi. “Seperti pertukaran mahasiswa dan dosen dengan kampus luar negeri,” imbuhnya.
Selain itu, tiap dosen juga perlu untuk merapikan dokumen rencana pembelajaran. Lebih lanjut Dia menerangkan bahwa dosen perlu membuat laporan atau hasil analis dalam satu semester. “Selain mengajar, dosen juga punya tugas ekstra yakni membuat laporan, analisis apa saja yang sudah dilakukan, mempersiapkan pembelajaran. Jika ada kendala dalam pembelajaran apa saja yang perlu dilakukan sehingga capaian yang diharapkan bisa terpenuhi,” kata Rooselyna.
Menurutnya, akreditasi internasional merupakan branding bagi prodi sekaligus mendukung tercapainya IKU (Indikator Kinerja Utama) dari universitas. Sehingga setiap elemen baik di pusat hingga prodi bisa merasakan manfaatnya. Selama lima tahun ke depan, Prodi Pendidikan Matematika tidak akan berhenti untuk melakukan pembaruan guna mempertahankan capaian tersebut.
Dalam kesempatan itu, hadir Dekan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof. Dr. Madlazim, M.Si., yang dalam sambutannya mengatakan jika capaian tersebut merupakan hasil kerja sama dari seluruh pihak. Mulai dari perencanaan hingga menyusun dokumen perlu sinergisitas antara prodi dan dosen. “Ini pelajaran yang berharga dan harus tetap kita lestarikan, kita bangun kerja sama dan kolaborasi sehingga makin produktif dan makin banyak raih prestasi,” imbuh guru besar pembuat aplikasi deteksi dini Tsunami itu.
Dia berpesan agar kurikulum yang sudah ditentukan dalam akreditasi ini, yakni kurikulum OBE (Outcome Based Education) harus diterapkan dengan sunguh-sungguh. Pasalnya, kurikulum ini menjadi syarat sebuah prodi bisa terakreditasi internasional seperti ASIIN.
“Nah, di dalam pelaksanaan kurikulum OBE belum semua dosen paham tentang ini. Mari terus belajar dan menerapkan itu di mata kuliah kita. Jadi itu adalah sistem pendidikan yang berbasis pada Outcome. Ini yang perlu kita sosialisasikan agar penerapan kurikulum ini terus bisa menjadi budaya di masing masing prodi. Mudah mudahan Prodi Matematika bisa menyusul,” ujar Madlazim.
Kajur Matematika, Dr. Raden Sulaiman, M.Si juga berharap Prodi Matematika bisa mengikuti jejak dari Prodi Pendidikan Matematika. Pihaknya terus berupaya menyiapkan dokumen serta memperbanyak mobilitas dosen maupun mahasiswa dalam kegiatan bertaraf internasional.
“Pertama, menyusun Curriculum Summary yang akan disubmit pada April ini ke ASIIN. Lalu kami sudah mengirim mahasiswa pada Program Credit Transfer di Tarlac Agricultural University (TAU), Filipina. Kemudian akan segera mengikutkan beberapa mahasiswa untuk mengikuti ‘sit in’ di University Semenanjung Malaysia (USM) dan juga di salah satu perguruan tinggi di Brazil. Memfasilitasi penelitian yang berkolaborasi dengan dosen luar negeri, dengan output artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi,” papar Sulaiman.
Selain itu, dia juga mengatakan akan terus memperbaiki sarana prasarana dan memperparuhi perangkat yang menunjang akademik. “Gedung kuliah C8 dan C9 akan segera direnovasi. Namun sepertinya tahun ini belum mampu dianggarkan di RBA 2021. Yang terkait dengan akademik adalah software komputer yang berlisensi. Saat ini belum punya software yang berlisensi. Sebagian baru dianggarkan di RBA tahun 2021,” tutur Sulaiman.
Sulaiman berharap bahwa upaya itu perlu dukungan penuh dari semua pihak agar proses akreditasi internasional Prodi Matematika bisa lancar dan mampu memperoleh capaian yang optimal. (suryo/zam).
Share It On: