Namun, bonus demografi tidak hanya dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang melimpah. Lebih dari itu, yang patut diperhatikan pula adalah kualitas tenaga kerja. Kualitas tenaga kerja yang rendah akan menimbulkan masalah baru bagi Indonesia, bukan kabar baik.
Menanggapi hal itu, Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (HMMI) menyelenggarakan program kerja nasional dengan tema "menuju Indonesia emas yang unggul dan berdaya saing." Beberapa tokoh penting ikut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin (praktisi dari TNI sekaligus mantan wakil menteri pertahanan RI) dan Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H. (pengamat perekonomian sekaligus mantan meteri perindustrian).
Dalam forum yang dihadiri oleh perwakilan dari 50 perguruan tinggi seluruh Indonesia dengan jumlah peserta sekitar 200 orang, fokus pembahasan yang diangkat adalah management leadership. Pembicaraan diarahkan pada bagaimana aktualisasi pemuda dalam menyongsong bonus demografi dan krisis pemimpin pada zaman ini.
"Kita sebagai pemuda harus mampu menjadi calon pemimpin yang akan datang untuk membangun Indonesia emas sehingga siklus regenerasi pada bangsa ini akan berjalan sesuai amanah untuk mejalankan roda kebangsaan," kata Sekretaris Jenderal HMMI Eko Prasetyo di Fakultas Ekonomi Unesa, Selasa (8/11).
Dalam hal ini, tambah mahasiswa jurusan Manajemen FE Unesa itu, kita harus mampu menyiapkan manajemen kebangsaan untuk negeri ini demi terciptannya Negara yang termanajemen secara baik, tidak terkesan amburadul dan berjalan secara tidak teratur dalam pembagian tugas pokok fungsinnya. Sistem negara sekarang sudah menjadi sistem yang sama rata, tanpa ada evaluasi dari pemerintah yang dulu pernah dilaksanakan oleh MPR untuk mengawasai eksekutif dalam kinerjannya.
"Peran seorang pemimpin muda harus mampu menerapkan proses dalam manajemen, yaitu planning dan organizing untuk menjalankan visi ke depan. Namun, tidak lupa juga bahwasa pemuda harus berperan aktif dalam proses actuating dan controlling sehingga proses ini akan menjadi pondasi kuat untuk menjalankan sistem kerja yang baik," kata Sjafrie Sjamsoeddin. (ful/Humas)
Share It On: