Baik dosen maupun mahasiswa, pada hari itu, dilarang mengenakan motor atau mobil di jalan-jalan perguruan tinggi itu. Bagi yang membawa motor, wajib mematikan mesin dan menuntun kendaraannya ketika di area CFD. Sedang pengguna mobil, diharuskan beralih naik becak atau mengendarai sepeda gunung yang telah disediakan panitia. Mobil sendiri akan didorong sampai ke tempat parkir oleh relawan mahasiswa kegiatan tersebut.
Dimas Prasetyo, ketua umum Himapala Unesa mengatakan bahwa CFD adalah program kerja yang digalakkan organisasinya turun temurun setiap tahun dalam rangka menyambut hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 april. "Program ini muncul dari keprihatinan bahwa masyarakat, khususnya di lingkungan kampus, yang kurang memedulikan bumi. Padahal 22 april, dunia membuat hari spesial untuk bumi, tapi gas kendaraan, tetap saja dibuang dan merusak udara. Car free day adalah cara kami menyambut hari bumi setiap tahunnya," ungkapnya.
Selain menjadikan wilayah kampus bebas polusi kendaraan, acara itu juga mengajak mahasiswa di Unesa untuk mengampanyekan hari bumi melalui unggahan foto-foto selfie bertema "Kasih Satu Harimu Dengan Berjalan Dan Bersepeda" di akun Instagram. Tak ketinggalan, budayawan lokal Surabaya, Pakde Madi, turut beraksi di program yang sudah berlangsung sejak 2010 itu dengan memeragakan pantomin di dalam sebuah photobox.
Selain berkampanye, program ini juga dilakukan untuk menggalang dukungan agar acara CFD di Unesa ada setiap bulan. "CFD kalau hanya setahun sekali, hanya akan jadi formalitas. Kami ingin agar program ini ada setiap bulan agar jadi rutinitas. Apalagi kegiatan kami mendukung kebijakan ecocampus dari pihak kampus Unesa," imbuh Dwi Zulaikah, salah satu anggota Himapala Unesa turut mengomentari. (Danang/KK/Humas)
Share It On: