
Wakil Rektor II Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri turut menyambut kunjungan tim Unnes dan menyampaikan berbagai prinsip dan visi tata kelola SDM di kampus berjuluk ‘Rumah Para Juara.’
Unesa.ac.id, SURABAYA—Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyambut kunjungan dua universitas, yaitu Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Dipenogoro (Undip). Kunjungan tersebut berkaitan dengan tata kelola sumber daya manusia perguruan tinggi.
Kunjungan Unnes berlangsung pada Selasa, 25 Februari 2025. Direktorat Umum dan SDM Unnes, Moh. Khoiruddin, mendiskusikan mengenai sistem manajemen SDM di lingkungan akademik menyoroti pentingnya distribusi tugas yang proporsional di setiap unit kerja.
“Antara satu unit kerja dengan unit lainnya bisa memiliki jumlah program yang berbeda. Ada yang memiliki lima program, ada yang hanya dua. Implementasi sistem ini perlu dikaji lebih lanjut agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan mekanisme alokasi pegawai dalam sistem pokok tugas. Berdasarkan data yang dipaparkan, jika satu pokok tugas terdiri dari sepuluh pegawai dengan total dua belas unit kerja, maka jumlah pegawai yang terlibat mencapai 120 orang.
***

Tim Unesa dan Unnes usai sharing tata kelola penguatan SDM perguruan tinggi.
Terkait pengembangan teknologi informasi, Khoiruddin juga menyinggung otonomi dalam pengelolaan aplikasi di direktorat SDM. Ia membandingkan dengan sistem di Unnes, di mana pengembangan aplikasi masih tersentralisasi di Direktorat Sistem Informasi dan BUMAS.
Menanggapi hal tersebut, Direktur SDM Unesa, Mohamad Sulton Arifin menjelaskan bahwa sistem teknologi yang diterapkan di Unesa telah menjadi model bagi banyak perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami telah menggunakan berbagai teknologi untuk penghitungan anggaran, dan sistem ini diakui oleh berbagai pihak, termasuk BKM,” ungkapnya.
Sulton menambahkan bahwa sistem pengelolaan SDM di Unesa telah berbasis data, di mana seluruh keputusan terkait distribusi pegawai didasarkan pada analisis kebutuhan yang akurat.

Tim SDM Unesa dan Undip
Kunjungan Undip di Unesa berlangsung pada Senin, 24 Februari 2025 di Gedung Rektorat Kampus 2 Unesa Lidah Wetan. Direktur SDM Unesa, Mohamad Sulton Arifin menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sumber daya manusia di Unesa telah berbasis teknologi informasi yang mendukung berbagai proses administrasi akademik dan kepegawaian.
“Semua pengajuan, mulai dari kenaikan pangkat dan jabatan dosen, tugas belajar, pencantuman gelar, hingga evaluasi kinerja, telah terintegrasi dalam sistem ini. Tidak ada lagi penggunaan kertas, bahkan senat fakultas maupun universitas pun melakukan penilaian secara digital,” ungkapnya.
Sulton menambahkan, pengembangan sistem ini dilakukan secara mandiri oleh tim internal guna memastikan kesesuaian dengan kebutuhan Unesa. Setelah sistem stabil, barulah diserahkan ke universitas untuk implementasi lebih luas.

Direktur SDM Unesa memaparkan berbagai sistem dan skema tata kelola SDM di Unesa kepada tim Undip.
Sistem ini juga mencakup berbagai aspek lain, seperti pengelolaan pegawai, reward and punishment, serta pelaporan lain. Sistem ini diterapkan di Unesa. Ia mengungkapkan bahwa konsep rolling atau rotasi pegawai kini telah mengalami perubahan signifikan.
“Dulu, rotasi sering dianggap sebagai hukuman karena jarak dan lingkungan kerja yang berbeda, tetapi sekarang rotasi sudah menjadi hal yang biasa. Sistem ini semakin dinamis, sehingga pegawai dapat lebih cepat beradaptasi,” paparnya.
Sementara itu Wakil Direktur Perencanaan dan Layanan Sumber Daya Manusia Undip, Henny Juliani, menyampaikan apresiasi atas paparan yang diberikan oleh Unesa.
Ia juga menekankan pentingnya saling belajar dan berbagi pengalaman antar perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya manusia.
“Di PTNBH, senior bukan hanya sebagai atasan, tetapi juga sebagai mentor bagi yang lebih junior. Saling berguru untuk kebaikan adalah hal yang penting,” ujarnya. [*]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Dokumentasi: Tim Humas Unesa
Share It On: