www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA- Divisi Akreditasi Internasional Satuan Penjaminan Mutu UNESA menggelar Digital Site Visit secara daring dan luring yang bertempat di Gedung U1 Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Lantai 3 UNESA Kampus Lidah Wetan pada 21, 24, 26 dan berakahir pada 28 Januari 2022. Acara ini juga telah melewati serangkaian tahapan mulai dari tahap persiapan, pendaftaran hingga pelaksanaan yang sudah dilakukan selama 2 tahun.
Kepala UPT Pusat Bahasa UNESA, Drs. Suwarno Imam Samsul., M.Pd. menjelaskan, Digital Site Visit merupakan visitasi online akreditasi internasional oleh lembaga akreditasi AQAS dari Jerman. Saat ini kebetulan merupakan kesempatan dari tiga program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Olahraga (FIO).
Selain itu Dr. Widowati Budijastuti, M.Si. selaku Ketua Divisi Akreditasi Internasional UNESA menambahkan bahwa acara ini merupakan yang ke-5 kalinya dari Divisi Akreditasi Internasional terkait visitasi agency lembaga akreditasi internasional seperti AQAS dan ASIIN.
Drs. Suwarno mengatakan, acara ini dilaksanakan dengan menggunakan dua bahasa yakni bahasa Jerman dan bahasa Inggris. Bahasa Jerman digunakan untuk mengawali atau mengantarkan rektor dalam memulai paparan, pun menutup acara menggunakan bahasa Jerman. Sedangkan untuk bahasa Inggris digunakan dalam keseluruhan acara.
Dalam acara yang melibatkan UNESA dan Lembaga Akreditasi Internasional AQAS ini, hadir sejumlah peserta yang terdiri dari kedua belah pihak. Pihak UNESA dihadiri jajaran pimpinan universitas, fakultas hingga prodi. Kemudian jaajran Divisi Akreditasi Internasional, Kepala LP3, LPPM, Pusat Bahasa, Perpustakaan, SPM, Satuan UCC, Satuan MBKM, Satuan Pengembangan Informasi, dan Alumni yang berasal dari ketiga Prodi FIO.
Sedangkan dari pihak AQAS dihadari Agency Lembaga Akreditasi Internasional AQAS di mana dalam hal ini dihadiri oleh Dorothee Groeger dan juga turut mengundang Expert dari Universitas terkemuka di Jerman atau Eropa yang disesuaikan dengan bidangnya, steakholder dan mahasiswa asing yang juga dari negara Eropa.
Widowati juga menjelaskan bahwa dalam acara ini terdapat 6 jenis sesi: 1) Sesi Universitas yang dihadiri seluruh pimpinan universitas, ketua lembaga, quality assurance, dan tim taskforce universitas. 2) Sesi fakultas yang dihadiri pimpinan fakultas, pimpinan prodi dan quality assurance fakultas. 3) Sesi prodi dihadiri teaching staf dan quality assurance prodi. 4) Sesi mahasiswa dan alumni. 5) Sesi stakeholder.
Widowati menambahkan, persiapan visitasi akreditasi ini telah melewati banyak sekali tahapan, belum termasuk tahap pendaftaran dan pelaksanaan akreditasi hingga kemudian pascavisitasi. Karena itu pihak Divisi Akreditasi Internasional UNESA telah mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan ini selama 2 Tahun.
Adapun yang disiapkan yaitu; a) Kurikulum OBE, b) Data prodi, c) Tracer alumni dan stakeholder, c) Link web, e) Hasil audit, f) Kegiatan internasionalisasi, g) Fasilitas teaching and learning, dan lain-lain.
Kemudian untuk proses pendaftaran terdiri dari 5 tahapan yaitu, 1) Mencari lembaga akreditasi internasional yang sesuai. 2) Berkomunikasi dengan lembaga tersebut. 3) Mengirim kurikulum atau profil prodi. 4) Menetapkan cluster, dan 5) Kontrak perjanjian. Kemudian dalam tahapan pelaksanaan terdapat 4 tahap, yaitu, 1) Pembuatan self evaluation report prodi dan fakultas, 2) Pengiriman berkas, 3) Visitasi akreditasi, dan 4) Sidang visitasi.
Kegiatan tersebut sebagai sarana UNESA agar dapat memperoleh reputasi global. Selain itu juga dalam mencapai visi dan misi universitas agar mampu mengikuti perkembangan dunia industri dan pendidikan yang semakin pesat.
Tujuan dari Digital Site Visit ini yakni agar lebih banyak prodi di UNESA yang mendapatkan akreditasi internasional, sehingga mampu meningkatkan mutu perguruan tinggi yang mengedepankan kegiatan internasional. Selain itu juga agar mencapai millestone UNESA sehingga mampu menjadi perguruan tinggi kelas dunia, setidaknya di tingkat Asia Tenggara pada tahun 2025.
Selain itu akreditasi internasional juga sebagai jaminan kualitas perguruan tinggi di tingkat Internasional, salah satunya adalah sebagai bentuk pengenalan agar perguruan tinggi dapat dikenal dunia.
Dia berharap, ke depannya semakin banyak prodi UNESA yang menadapat terakreditasi secara Internasional sehingga menjadikan UNESA sebagai kampus berstandar global. Dia juga berharap, perjalanan dalam menempuh akreditasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik, serta semakin mempercepat seluruh prodi di UNESA berstatus terakreditasi internasional.
“Targetnya, 50 % prodi dapat terakreditasi internasional. Saat ini baru ada 8 prodi yang sudah mengantongi akreditasi ASIIN. Ada 11 prodi yang sudah visit AQAS, dan 16 prodi sedang dalam tahap persiapan akreditasi oleh lembaga-lembaga internasional seperti ASIIN, AQAS dan HCERES,” ungkapnya.
Reporter: Azhar
Editor: @zam*
Foto: Foto bersama (Dokumentasi pribadi)
Share It On: