Untuk menyambut hari pendidikan, 2 Mei 2014. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) menggelar acara bertajuk Gerakan Seribu Surat untuk Mendikbud . Metodenya adalah dengan menyebarkan selembar kertas folio ke seluruh kelas. Setiap individu bisa menuliskan segala uneg-unegnya mengenai pendidikan lewat kertas tersebut. Agar para mahasiswa dapat menuangkan uneg-unegnya dengan bebas maka dalam surat itu mahasiswa tidak diwajibkan mencantumkan namanya. Sebenarnya surat itu tidak hanya untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melainkan juga untuk para pejabat fakultas. Barangkali teman-teman ada yang memiliki uneg-uneg kepada dosen-dosen, dekan, atau pejabat-pejabat fakultas juga, tutur Umar selaku Ketua Departemen Sosial Politik dan Hukum BEM FE yang menangani acara tersebut. Gerakan yang dilaksanakan selama dua hari itu diawali dengan rapat koordinasi dengan seluruh Pemimpinan Kelas (PK) di sekretariat BEM FE, Senin sore (28/4/2014). Keesokan harinya, Selasa (29/4/2014), semua kertas sudah disebar ke setiap kelas dan kemudian dikumpulkan kembali ke PK untuk disetor BEM FE. Menurut Umar, rencananya surat-surat yang ditulis oleh mahasiswa tersebut akan diklasifikasikan oleh tim yang bertugas. Dari hasil klasifikasi itu nantinya akan ditulis ulang dengan ditarik inti-intinya sehingga menjadi surat resmi dari BEM FE Unesa kepada Kemendikbud namun surat tersebut tetap akan dilampiri tulisan asli dari para mahasiswa. Harapan dari hasil gerakan ini adalah mahasiswa dapat lebih tanggap terhadap persoalan-persoalan yang sedang terjadi di lingkungannya dan juga memberikan solusi terhadap persoalan tersebut. Hal itu, menurut Umar, berupa implementasi dalam bentuk pergerakan mahasiswa FE dalam berinisiatif memunculkan ide yang solutif. (Syaiful/Byu)