Pakar Manajemen Pendidikan Univerity Malaya Malaysia memberikan kuliah tentang mutu dan tata kelola pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar guest lecture dengan menghadirkan Prof. Muhammad Faizal Bin A. Ghani, Kepala Departemen Manajemen Pendidikan, University Malaya Malaysia.
Acara yang berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2024, di Gedung FIP, UNESA Kampus II Lidah Wetan ini diikuti mahasiswa selingkung FIP. Kegiatan strategis ini guna memperdalam wawasan akademik sekaligus membahas implementasi kebijakan penjaminan mutu pendidikan.
Dalam paparannya, Muhammad Faizal menyodorkan tema "Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan." Ia menyoroti sistem desentralisasi pendidikan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
Kebijakan tersebut, menurutnya bagus, tetapi harus disadari tantangan serius sering muncul misalnya terkait kesenjangan sumber daya manusia dan kebijakan lokal.
“Dalam beberapa kasus, kebijakan di tingkat daerah tidak menempatkan mutu pendidikan sebagai prioritas utama. Padahal, tanpa komitmen terhadap penjaminan mutu, pendidikan tidak dapat berfungsi optimal sebagai pilar pembangunan bangsa,” tegasnya.
Ia menegaskan, perlunya pengawasan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Menurutnya, keberhasilan pemenuhan standar ini tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pada inovasi dan budaya organisasi di setiap satuan pendidikan.
Paradigma Baru
Mahasiswa FIP mendapatkan banyak wawasan dan cara pandang baru terkait mutu, tata kelola, desentralisasi, termasuk pengawasan dalam pendidikan.
Muhammad Faizal menegaskan bahwa paradigma penjaminan mutu harus bersifat inklusif, berorientasi pada pembelajaran sepanjang hayat, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Namun, ia juga mengakui bahwa implementasi prinsip-prinsip tersebut masih menghadapi berbagai kendala, termasuk kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
“Penjaminan mutu pendidikan harus dilihat sebagai investasi jangka panjang yang membutuhkan perubahan pola pikir, dari pendekatan reaktif menjadi proaktif,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan komite sekolah, memiliki peran penting dalam mendukung satuan pendidikan.
Kolaborasi Akademik
Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi yang lebih erat antara UNESA dan University Malaya. Muhammad Faizal berharap kerja sama ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kebutuhan pendidikan di era global.
"Harapan kami, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi rutinitas akademik, tetapi juga langkah konkret untuk mendorong reformasi pendidikan berpusat pada mutu,” tutupnya.[*]
***
Reporter: Dede Rahayu Adiningtyas (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: