
Di hadapan civitas FKP Unesa, Aam Slamet Rusydiana, dosen Sakarya University, Turki menyampaikan materi tentang "Leveraging Waqf Land for Enhancing Food Security and SDGs: Best Practices from Middle East."
Unesa.ac.id. SURABAYA—Indonesia memiliki potensi wakaf yang sangat besar. Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencatat, luas tanah wakaf di Indonesia mencapai jutaan meter persegi. Namun, pemanfaatannya hanya sebatas untuk pembangunan masjid, madrasah, dan makam.
Padahal, potensi wakaf tersebut harusnya bisa dikelola secara optimal dan inovatif untuk mendukung sektor pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai langkah strategis mewujudkan ketahanan pangan.
“Potensi wakaf menjadi aset penting yang bisa dikelola secara kreatif untuk mendukung penguatan sektor strategis seperti ketahanan pangan,” ucap Aam Slamet Rusydiana, dosen Sakarya University, Turki dalam Visiting Lecturer Fakultas Ketahanan Pangan (FKP) Unesa pada 21 Maret 2025.
Berdasarkan hasil riset yang dia dan tim lakukan, kemajuan perguruan tinggi di luar negeri, termasuk di negara tempatnya mengajar sekarang, salah satunya terletak pada pengelolaan potensi wakaf.
Wakaf untuk Ketahanan Pangan
Baginya, wakaf baik itu berupa tanah atau dana dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, termasuk bisa kelola menjadi modal bagi petani.
"Potensi wakaf berupa uang yang mencapai Rp108 triliun dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan murah dengan berbagai skema sesuai syariah, memberdayakan lahan, menjadikan lahan produktif," bebernya.
Dekan FKP Unesa, Nining Widyah Kusnanik menyampaikan bahwa fakultas yang dipimpinnya itu menjadi pelopor dalam menyusun grand design konsep wakaf untuk ketahanan pangan.
"Kami ingin FKP Unesa menjadi pelopor dalam riset dan implementasinya terkait dengan konsep pemanfaatan wakaf produktif untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan,” bebernya.
Terkait kegiatan, guru besar FKP itu berharap dapat meningkatkan hubungan kerja sama internasional antara Unesa dan Sakarya University, dan menjadi penguatan ilmu dan pengalaman bagi civitas selingkung FKP Unesa.
"Kami berharap ke depan dapat memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang dan program penguatan ekosistem tridarma yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," harapnya.*
***
Penulis dan dokumentasi: Tim FKP Unesa
Editor: @zam*
Share It On: