www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali helat International Conference on Research and Academic Community Services (ICRACROS) yang ke–5 dengan tema “Enhancing Sustainable Development Breakthrough” secara daring pada Sabtu, 9 September 2023.
Konferensi ini dihadiri sejumlah pakar dari berbagai negara antara lain, Prof. Oenardi Lawanto, Ph.D. dari Utah State University, USA; Prof. Reevany Bustami, Ph.D. dari Universiti Sains Malaysia; dan Pukhrambam Puspa Devi, Ph.D. dari National Institute of Technology, India.
Acara dibuka dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan Universitas, UNESA, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D.
Dia menyampaikan bahwa komitmen untuk menjaga bumi dan berkontribusi terhadap kesejahteraan manusia memerlukan berbagai platform, program, dan inovasi pembangunan berkelanjutan yang dapat ditiru di tempat lain di seluruh dunia.
“Semoga konferensi ini dapat menghasilkan sejumlah penelitian bersama dan program kolaboratif antara akademisi, peneliti, dan praktisi berbagai perguruan tinggi dan negara,” harapnya.
Selanjutnya, dalam sesi materi, Prof. Dr. Siti Nur Azizah, S.H., M.Hum., guru besar Ilmu Hukum Bisnis Halal, UNESA menyampaikan tentang penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan di industri halal.
Mengenai tantangan, beliau mengatakan integrasi konsep konstruksi berkelanjutan dalam bisnis halal merupakan upaya kompleks yang melibatkan berbagai isu tentang sertifikasi, manajemen rantai pasok, kepatuhan, kesadaran konsumen, dan kemajuan teknologi.
Mengatasi permasalahan ini secara efektif dapat memfasilitasi pengembangan industri halal yang lebih tangguh dan sadar lingkungan, sesuai dengan tujuan pembangunan keberlanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh dunia.
Sementara itu, industri halal diperkirakan akan mengalami ekspansi yang signifikan karena meningkatnya pengakuan global dan permintaan konsumen terhadap produk halal.
Pun terdapat suasana yang kondusif bagi kemajuan pionir produk halal yang memiliki atribut ramah lingkungan dan kualitas berkelanjutan serta penerapan standar sertifikasi berkelanjutan dalam industri halal menghadirkan prospek yang signifikan dan krusial.
Pada sesi berikutnya, Prof Oenardi Lawanto memberikan materi mengenai 'Emergency Transition to Remote Teaching and Learning (ERTL)'. Itu didasarkan pada kondisi pandemi Covid-19, terjadi secara mendadak dan seluruh siswa terpaksa melakukan pembelajaran secara daring.
Dia mengatakan, ada penyesuaian secara internal yang berfokus pada kognitif siswa dan proses afektif yang terjadi dalam diri dan dikendalikan siswa serta penyesuaian secara eksternal yang berpacu pada proses kognitif yang berkaitan langsung dengan lingkungan pembelajaran.
Strategi adaptif yang paling efektif untuk siswa melalui tiga aspek yaitu secara behavioral, kognitif, dan afektif dengan menekankan proses kontrol para eksekutif, berfokus pada kolaborasi dan panduan dalam lingkungan pembelajaran, dan mengutamakan fasilitas komunikasi, mengeratkan hubungan, serta menumbuhkan semangat belajar.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Reevany Bustami, memaparkan materi tentang 'Islamic Sustainable Development (I-SD)'. Dia menyampaikan bahwa ‘Halalan Toyyiban’ bisa diangkat menjadi isu penting untuk Islamic Sustainable Development, karena merupakan satu kesatuan dari prinsip dalam Al-Qur’an terkait dengan produk pangan. [*]
***
Reporter: Rafa Afifa Maharani
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: