www.unesa.ac.id
Surabaya—Muhammad Nurul Fahmi sebagai ketua sekaligus bagian elektrik dan pemrograman, Rizqi Rindra Firmansyah sebagai Mekanik dan Driver Robot, dan Al Bikhaar Islam Sakti Pemrograman dan elektrik. Dengan bantuan dari kakak tingkat sebelumnya dan dosen pembimbingnya Endah Rahmawati, S.T. M.Si., mereka berhasil membawa tim Rengganis meraih juara harapan 1.
Fahmi dan Rizqi sebenarnya baru memulai belajar robotika secara otodidak diawal masuk perkuliahan, sehingga merea berdua tidak punya dasar robotic saat SMA “Awalnya saya bingung mau mengikuti apa, BEM, HMJ atau organisasi lain, akhirnya saya memilih robotika,” Ujar mahasiswa S1 Fisika 2015 tersebut. Namun keinginan mereka yang kuat untuk belajar akhirnya mengantarkan kesini.
Mereka mengaku sudah mempersiapkan lombah sejak 6 bulan sebelumnya ”Persiapan dari segi mekanik electrik dan pemrograman 5,5 bulan dan setengah bulan digunakan latihan (lempar cakram),” Ujar Fahmi.
Robot dibuat dengan rangka dasar alumunium. Robot yang dibuat harus memiliki 2 sistem untuk output cakram yaitu sistem peluncur dan ketapel. Tenaga untuk melontar yang digunakan adalah tekanan udara yang sudah dikompres dalam 5 botol softdrink ukuran 2 liter. Lalu kendali robotnya adalah dengan menggunakan joystick Plat Station 2.
Dananya yang dibutuhkan untuk merakit robot pelontar cakram saja diberi 20 juta “bahkan seharusnya kurang, jadi kami juga lumayang menalangi, untuk cakramnya saja 1 yang original saja harganya 400 ribu, jadi kami beli yang KW 200 ribu beberapa buah untuk latihan saja, pas lomba akan dipinjami” terang Fahmi.
Sakti juga menambahkan yang membuat mahal adalah riset yang diperlukan “karena untuk membuat robot sehingga dapat melempar cakram sesuai dengan sudut lemparan, diperlukan berkali-kali riset dan percobaan, sehingga penggunaan alumunium juga banyak” terang Sakti selaku bagian pemrogram dan elektrik.
Kesulitan lainnya yang dihadapi tim Rengganis adalah menemukan ide untuk sistem mekanik dan peluncurnya. “Selama ini masih menggunakan konsep peluncur yang lama, baru 2 bulan kemarin menemukan ide baru,” terang Fahmi.
Walaupun dirasa kurang maksimal dalam hal latihan dan pengerjaan yang mepet sekalipun 6 bulan, Tim Rengganis berharap mendapat juaran tingkat nasional untuk babak selanjutnya. (Emir)
Share It On: