Prof. Sedat Gumus menekankan bahwa pengajaran merupakan dapur inti dari pelaksanaan pendidikan. Karena itu, kualitasnya harus dipantau dan dimonitoring melalui supervisi secara berkelanjutan dengan multi-pendekatan.
Unesa.ac.id., SURABAYA— Setelah sharing tentang pengalaman dan penelitiannya di hadapan para dosen selingkung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Assoc. Prof. Sedat Gumus kemudian memberi kuliah di hadapan puluhan mahasiswa kelas internasional Manajemen Pendidikan (MP) di Ruang Perkuliahan O5 Gedung FIP, Senin, 9 Desember 2024.
Kepada mahasiswa angkatan 2023, profesor dari The Education University of Hong Kong itu memberikan kuliah bertajuk ”Asian Approaches to Educational Supervision: Theory and Practice.” Dia membahas konsep-konsep supervisi pendidikan, termasuk peran penting kepemimpinan instruksional dalam meningkatkan kualitas pengajaran.
Model kepemimpinan instruksional mencakup berbagai aspek seperti pengelolaan program pembelajaran, pengawasan dan evaluasi pengajaran, serta penciptaan iklim belajar yang positif. “Sebenarnya pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan di negara asal saya, Turki. Sehingga saya cukup familiar dengan metode pengajaran di sini” ucapnya.
Menurutnya, supervisi pendidikan merupakan proses yang bersifat formatif dan berkelanjutan. Dia juga menekankan pentingnya melakukan pra-observasi dan pasca-observasi untuk membangun dialog yang konstruktif antara supervisor dengan guru.
Supervisi pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Supervisi yang efektif tidak hanya membantu guru dalam merefleksikan praktik mereka di kelas, tetapi juga mendorong terciptanya budaya belajar yang positif dan kolaboratif di lingkungan sekolah.
“Supervisi tidak untuk mencari kesalahan guru, tetapi bertujuan membantu guru untuk menganalisis dan merefleksikan praktik mengajar mereka di kelas melalui bantuan profesional lain, seperti kepala sekolah atau rekan sejawat,” terangnya.
Prof. Sedat Gumus bersama kooprodi S-1 MP, dosen, dan mahasiswa kelas internasional UNESA.
Selain itu, dia juga memperkenalkan teknik-teknik supervisi pendidikan yang dapat diterapkan dalam pengamatan kelas, seperti pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan umpan balik yang detail dan membangun.
Data observasi yang baik bukan hanya mencermati perilaku guru dalam proses pembelajaran, tetapi juga efeknya terhadap respons dan pembelajaran siswa.
Dosen keturunan Turki tersebut juga menekankan tentang pentingnya metode ini terhadap peningkatan dan perbaikan kualitas pengajaran, tanpa dibumbui penghakiman atau penilaian dalam prosesnya.
Supervisi, selain bertugas untuk memberi dukungan, juga harus memberi saran dan instruksi guna memperbaiki metode pengajaran.
Kehadiran Sedat Gumus disambut antusias para mahasiswa. Devita Fitriana Susanto, mahasiswa yang mengikuti kuliah tamu mengaku sangat senang dengan kesempatan ini. Dia merasa beruntung bisa belajar langsung dengan pakar dari Universitas Pendidikan Hong Kong tersebut.
“Saya mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana praktek supervisi pendidikan yang diterapkan di luar negeri, sekaligus melihat perbedaan dengan yang ada di Indonesia. Ini sangat membuka wawasan saya,” ucapnya.[*]
***
Reporter: Diva Novana Widia Putri (FEB), dan Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: