Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa mulai tahun ini Pendidikan Profesi Guru (PPG) siap dilaksanakan. Gedung baru PPG berlantai 9 yang ada di kampus Lidah Wetan Unesa pun telah usai pembangunannya. Kini Lembaga Penjamin Mutu Pendidik (LPMP) mulai menyeleksi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Jawa Timur. Tahun 2012 ini Jatim mendapat jatah peserta PPG sebanyak 1.830 guru. Sesuai rencana, PPG tahap awal akan dilakukan Mei mendatang.
Salamun, Ketua LPMP Jatim mengatakan, proses pendidikan ini akan disampaikan ke kabupaten/kota di Jatim karena pendidikannya berbeda dengan Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) selama ini. Untuk persyaratan sama dengan PLPG di antaranya tatap muka 24 jam per minggu. Rencana PPG ini bisa berantakan karena semua tergantung kepada kepala daerah di kabupaten/kota masing-masing. "Kepala daerah yang mengizinkan guru ikut PPG atau tidak," ujarnya. Salamun menegaskan, proses pelaksanaan PPG tingkat SD-SMA berbeda dengan TK. Untuk SD-SMA dijalankan selama setahun, sedangkan TK dijalankan selama enam bulan. Perbedaan ini terjadi lantaran guru TK dibutuhkan dalam pengajaran anak didiknya.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Muchlas Samani menambahkan, jika mengacu UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru harus mengikuti PPG semua. Namun untuk menghabiskan jatah kuota guru yang memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), ada dua jenis pelaksanaan ujian serifikasi, yakni PLPG untuk guru berusia tua dan PPG untuk guru berusia muda.
"Sistem ini berbeda bidikan, PLPG diterapkan pada guru di bawah 2005 sedangkan PPG di atas 2005, tapi intinya sama yakni proses sertifikasi," katanya saat diwawancarai Harian Duta Mayarakat. Dalam penerapan sistem ini, Muchlas menerangkan kalau pembiayaan ditanggung secara keseluruhan oleh pemerintah. Namun ada juga PPG yang membayar, tetapi PPG tersebut dilaksanakan secara mandiri. PPG mandiri ini telah dilaksanakan tahun lalu. Bahkan ada sebagian Perguruan Tinggi (PT) menerapkan biaya sebesar Rp 6 juta. (Bayu_Humas Unesa)
Share It On: