Unit Pelaksanaan Teknis Layanan Bimbingan Konseling (UPT LBK) Unesa mengadakan workshop dan klinik karir (24/3). Bertempat di Ruang Sidang FMIPA Kampus Unesa Ketintang. Workshop yang mengajak pesertanya untuk memahami dunia kerja dan membaca peluang kerja ini menghadirkan empat pembicara diantaranya Fefe Alisugito S.Psi., M.Si. (HRD Jobs DB), Drs. Psi. Ahmad Bashier (HRD Group BEHAESTEX), Drs. Ahmad Helmi (alumni Unesa), dan Masruri S.pd (mantan Kepala Sekolah Al Hikmah Surabaya).
"Pilihlah pekerjaan yang sesuaikan dengan kemampuan kalian dan jangan asal dalam memilihnya," begitu ungkap Fefe Alisugito S.Psi., M.Si. dari HRD Jobs DB dalam salah satu pembicaraannya di workshop. Dia menjelaskan bahwa peluang kerja yang ada jangan asal di apply, ibaratnya teliti sebelum membeli. Kita harus paham apa pekerjaan yang akan dimasuki dan sudah sesuaikah dengan skill kita. Selain memberikan pengetahuan tentang dunia kerja, dia berbagi tips dan trik untuk para interviewee yang akan memasuki dunia kerja. Begitu juga dengan dua pembicara lain, Drs. Ahmad Helmi yang menceritakan peluang kerja di dunia industri, sedangkan Masruri S.pd membicarakan peluang kerja di dunia pendidikan yang luas hingga ke mancanegara. Selain memberikan pemahaman tentang dunia kerja, workshop ini juga memberikan bekal pada peserta untuk membuat surat lamaran yang menarik, hal tersebut disampaikan oleh Drs. Psi. Ahmad Bashier dari HRD Group BEHAESTEX.
Workshop perdana dengan sasaran para calon wisudawan ini nantinya diharapkan dapat dilaksanakan setiap menjelang wisuda. Sejalan dengan salah satu tujuan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di UPT LBK yaitu membantu mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang dunia kerja dan kesempatan kerja. Puncak dari workshop yang dimoderatori Meylia Elizabeth Ranu S.pd tersebut, ditutup dengan Klinik Karir yang ditujukan bagi 60 peserta pendaftar sebagai konseli (sebutan untuk klien dalam konseling,red). Klinik Karir ini bertujuan agar para konseli dapat merencanakan karir dalam peningkatan dan pengembangan karirnya. Konseli juga dapat menceritakan permasalahan atau hambatan yang sedang dialami dalam pengembangkan karir kepada konselor. Salah satu diantara peserta yaitu Yulia Primadini, " Saya beruntung bisa konseling sama Pak Reza (nama salah satu Konselor), sekarang saya yakin dan tidak ragu lagi untuk mengejar cita-cita, semoga tahun depan acara ini masih ada dan bisa lebih dikembangkan lagi." Begitu ungkap mahasiswa FIP ini, tersenyum. [Putri & Ema_Humas]
"Pilihlah pekerjaan yang sesuaikan dengan kemampuan kalian dan jangan asal dalam memilihnya," begitu ungkap Fefe Alisugito S.Psi., M.Si. dari HRD Jobs DB dalam salah satu pembicaraannya di workshop. Dia menjelaskan bahwa peluang kerja yang ada jangan asal di apply, ibaratnya teliti sebelum membeli. Kita harus paham apa pekerjaan yang akan dimasuki dan sudah sesuaikah dengan skill kita. Selain memberikan pengetahuan tentang dunia kerja, dia berbagi tips dan trik untuk para interviewee yang akan memasuki dunia kerja. Begitu juga dengan dua pembicara lain, Drs. Ahmad Helmi yang menceritakan peluang kerja di dunia industri, sedangkan Masruri S.pd membicarakan peluang kerja di dunia pendidikan yang luas hingga ke mancanegara. Selain memberikan pemahaman tentang dunia kerja, workshop ini juga memberikan bekal pada peserta untuk membuat surat lamaran yang menarik, hal tersebut disampaikan oleh Drs. Psi. Ahmad Bashier dari HRD Group BEHAESTEX.
Workshop perdana dengan sasaran para calon wisudawan ini nantinya diharapkan dapat dilaksanakan setiap menjelang wisuda. Sejalan dengan salah satu tujuan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di UPT LBK yaitu membantu mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang dunia kerja dan kesempatan kerja. Puncak dari workshop yang dimoderatori Meylia Elizabeth Ranu S.pd tersebut, ditutup dengan Klinik Karir yang ditujukan bagi 60 peserta pendaftar sebagai konseli (sebutan untuk klien dalam konseling,red). Klinik Karir ini bertujuan agar para konseli dapat merencanakan karir dalam peningkatan dan pengembangan karirnya. Konseli juga dapat menceritakan permasalahan atau hambatan yang sedang dialami dalam pengembangkan karir kepada konselor. Salah satu diantara peserta yaitu Yulia Primadini, " Saya beruntung bisa konseling sama Pak Reza (nama salah satu Konselor), sekarang saya yakin dan tidak ragu lagi untuk mengejar cita-cita, semoga tahun depan acara ini masih ada dan bisa lebih dikembangkan lagi." Begitu ungkap mahasiswa FIP ini, tersenyum. [Putri & Ema_Humas]
Share It On:
