Salah satu drama yang dipentaskan berjudul "Mengapa Kau Culik Anakku " ini mengisahkan tentang suami istri yang mempunyai anak seorang mahasiswa yang aktif dalam organisasi sebagai aktivis kampus. Dengan setting era 90-an, konflik terjadi ketika si anak tidak pernah pulang kembali ke rumahnya, tidak jelas apakah anaknya itu dibunuh ataupun masih hidup. Ketidakpastian inilah yang membuat suami istri ini gusar dan cemas. Kemudian "Lelakon " merupakan salah satu drama yang ditampilkan menggunakan dialek Jawa. Dalam drama-drama tersebut tentu terselip kritik pada pemerintah pada tahun itu.
Selain menunjukkan performance terbaik, pertunjukkan ini merupakan ajang pamer tugas akhir mahasiswa semester lima tentang penyutradaran dan bermain peran. Durasi setiap pementasan sekitar 1,5 jam. Menurut Satrio, ketua panitia, "Acara ini dipersiapkan kurang lebih empat bulan dan biaya properti yang digunakan tidak boleh lebih dari 150 ribu, " tuturnya. Selain itu mereka juga menggunakan bahan yang ada di sekitar untuk dimanfaatkan seperti kardus-kardus dan kertas manila. "Kendala dalam persiapan pementasan ini adalah dari segi sponsor dan kurangnya publikasi, " tambahnya. (Tirta Sari Megahari_Humas Unesa)
Share It On: