Ilmu merupakan hal yang penting untuk diperoleh seseorang. Ilmu seseorang itu lebih berguna bila hasilnya dapat dinikmati orang lain. Untuk itu ilmu perlu diimplementasikan dalam wujud konkret. Itu seperti yang dilakukan mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (Penkep) FIK.
Di dua tempat terpisah, digelar Unesa Tenis Cup 2012 selama tiga hari (4-6/1). Acara tersebut diadakan atas kerjasama dari empat kelas Jurusan Penkep angkatan 2009 pada mata kuliah Manajemen dan Sistem Organisasi Pertandingan. Dibantu juga dengan Persatuan Tenis Lapangan (Pelti) cabang Surabaya, sebanyak 97 peserta dari berbagai sekolahan di Jawa Timur seperti Malang, Madura, Bojonegoro, Ponorogo, Surabaya, dan Sidoarjo mengikuti acara tersebut.
Guntur Joko Prasetyo, Ketua Pelaksana acara mengungkapkan bahwa tenis lapangan selama ini dipandang sebagai jenis olahraga yang hanya diperuntukkan kalangan tertentu. Adanya Tenis Cup dapat menepis anggapan tersebut. Semua kalangan dan segala umur bisa bermain dalam acara yang dibuka oleh Imam Syafi 'i, Ketua Jurusan Penkep.
Selain itu, acara tersebut merupakan upaya pembibitan atlet muda tenis lapangan. Sampai saat ini pemain tenis lapangan masih sangat sedikit. Pembibitan dimulai sejak mereka masih kecil. Untuk itu pertandingan dibuka mulai dari SD sampai SMA sehingga bisa berlanjut hingga menjadi atlet profesional dan berkualitas. Tercatat ada peserta yang paling muda usianya, yaitu Onix Ramadhana berusia 9 tahun dari SDN Dengok 2 Padangan Bojonegoro. (Rizka Amalia_Humas Unesa)
Hasil pertandingan didapat beberapa pemenang untuk setiap kategori putra dan putri dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Berikut adalah daftar pemenangnya.
Di dua tempat terpisah, digelar Unesa Tenis Cup 2012 selama tiga hari (4-6/1). Acara tersebut diadakan atas kerjasama dari empat kelas Jurusan Penkep angkatan 2009 pada mata kuliah Manajemen dan Sistem Organisasi Pertandingan. Dibantu juga dengan Persatuan Tenis Lapangan (Pelti) cabang Surabaya, sebanyak 97 peserta dari berbagai sekolahan di Jawa Timur seperti Malang, Madura, Bojonegoro, Ponorogo, Surabaya, dan Sidoarjo mengikuti acara tersebut.
Guntur Joko Prasetyo, Ketua Pelaksana acara mengungkapkan bahwa tenis lapangan selama ini dipandang sebagai jenis olahraga yang hanya diperuntukkan kalangan tertentu. Adanya Tenis Cup dapat menepis anggapan tersebut. Semua kalangan dan segala umur bisa bermain dalam acara yang dibuka oleh Imam Syafi 'i, Ketua Jurusan Penkep.
Selain itu, acara tersebut merupakan upaya pembibitan atlet muda tenis lapangan. Sampai saat ini pemain tenis lapangan masih sangat sedikit. Pembibitan dimulai sejak mereka masih kecil. Untuk itu pertandingan dibuka mulai dari SD sampai SMA sehingga bisa berlanjut hingga menjadi atlet profesional dan berkualitas. Tercatat ada peserta yang paling muda usianya, yaitu Onix Ramadhana berusia 9 tahun dari SDN Dengok 2 Padangan Bojonegoro. (Rizka Amalia_Humas Unesa)
Hasil pertandingan didapat beberapa pemenang untuk setiap kategori putra dan putri dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Berikut adalah daftar pemenangnya.
Share It On:
