Memantau, mengamati, dan meneliti perkembangan sastra Melayu antartiga negara telah mengantarkan Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd. menjadi wisudawan terbaik S3 Unesa. Mantan pustakawan itu memulai kuliah tahun 2008 dengan status izin belajar Suharmono berhasil menyelesaikan studi S3 Pascasarjana Unesa dengan IPK 3,83. Melalui disertasinya, Suharmono Kasiyun mengamati perkembangan sastra melayu di antara tiga rumpun negara yang sama-sama berlatar belakang melayu, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam.
Bermula dari kegelisahannya memperhatikan perkembangan ketiga negara tersebut yang berkembang tidak sesuai dengan masa lalunya, terciptalah ide untuk mengembangkan sastra bandingan dengan berfokus pada tiga negara yang berlatar belakang Melayu. Dengan judul disertasi "Novel Kemarau Karya A.A Navis, AL-Syiqaq I Karya Syahnon bin Ahmad, dan Ntaidu Karya Muslim Burmat: Struktur Narasi, Pemikiran Pengarang, Religiusitas, dan Narasi," lahirlah sebuah simpulan, ternyata antara Malaysia dan Brunai Darussalam ada faktor yang menjembatani kesuksesan bidang keilmuan negara itu, yakni faktor politik. Disebabkan faktor politik itulah, pendidikan tentang rasa nasionalisme itu sangat kuat. Misalnya di Malaysia, karya sastra yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, diajarkan di negara itu.
Menurutnya, dalam menempuh pendidikan di Unesa, semua harus berlandaskan totalitas. "Kedisiplinan dan keseriusan itu wajib ditekankan, tidak setengah-setengah dan harus serius," ujarnya ketika ditemui di ruang dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dengan bimbingan promotor Prof. Dr. Budi Darma, Suharmono mengaku perjalanan dalam menyelesaikan disertasi adalah perjalanan yang menyenangkan.
Rencana ke depan, Suharmono Kasiyun akan menerbitkan disertasi dalam bentuk buku dan terus berusaha mengembangkan sastra bandingan. Menurutnya, menjadi wisudawan terbaik adalah beban moral, Oleh sebab itu, perlu terus memperkaya ilmu dan menambah wawasan. "Pengembangan sastra bandingan saya rasa penting, ke depan itu yang akan saya kembangkan sesuai yang diamanahkan Prof. Dr. Budi Darma kepada saya saat ujian terbuka," pesannya (Putri/syt)
Share It On: