www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Pembangunan Gedung Laboratorium (Lab) Doping Universitas Negeri Surabaya (UNESA) rampung. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menyerahkan pengelolaan dan pembangunan lanjutan gedung tersebut kepada Rektor UNESA di Lobi Lab, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, pada Selasa (5/7/2022).
Direktur Prasarana Strategis, PSPOP, DJCK, Kementerian PUPR, Ir. Essy Asiah M.T., mengatakan bahwa gedung Lab Doping tersebut dibangun mulai 2021 dan rampung 2022, UNESA bisa mengelola dengan baik sesuai peruntukan. Pembangunan gedung ini, lanjutnya, sudah mengikuti standar dan peraturan yang berlaku.
Gedung lab tersebut berbeda dengan pembangunan gedung kampus pada umumnya. Sebab mensyaratkan beberapa fasilitas olahraga yang memang harus menggunakan standar nasional bahkan internasional.
Menggunakan Produk dalam Negeri
Dia menambahkan, ada perintah langsung dari presiden Joko Widodo untuk menggunakan produk dalam negeri sehingga dalam pembangunan tersebut semuanya menggunakan produk yang tersedia dalam negeri. Di samping untuk memajukan ekonomi bangsa, juga lebih mudah dalam pemeliharaan dan mendapatkan sparepartnya pun gampang.
“Kami harapkan ini bisa dimanfaatkan dengan baik dalam membina atlet-atlet Jawa Timur dan Indonesia sehingga bisa lebih berprestasi lagi. Ini yang kita harapkan, atlet nanti bisa membanggakan nama besar Indonesia di mata dunia,” harapnya.
Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan, setelah serah terima, gedung tersebut selanjutnya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan sehingga bisa langsung digunakan secara bertahap untuk pembinaan atlet DBON di UNESA yang program pembinaan dimulai akhir Juli 2022.
‘Mimpi’ Presiden Joko Widodo
Pria yang disapa Cak Hasan itu melanjutkan, lab tersebut merupakan kebutuhan Indonesia dan mimpi presiden Joko Widodo. Kala ia menerima penghargaan sebagai pembina olahraga nasional tahun 2020, presiden mengingatkan kepada para pemerhati olahraga bahwa Indonesia belum memiliki Lab Doping. Ini juga yang jadi perhatian Menpora.
Nah, terwujudnya pembangunan lab Doping di UNESA ini, mungkin akan menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia.
www.unesa.ac.id
Terinspirasi WADA di Jepang
Cak Hasan bercerita, beberapa waktu lalu ia sempat ‘berguru’ ke World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang. Saat itu, Gedung Lab Doping Unesa ini masih kosong belum ada peralatan sama sekali. Kemenpora RI menyanggupi untuk segera mengisi gedung ini dengan alat-alat tahun ini (2022).
“Pak Menteri (Menpora Zainuddin Amali, red) mengatakan bahwa alat atau perlengkapannya sudah siap didatangkan sehingga secara bertahap bisa digunakan untuk DBON di UNESA,” ujarnya.
Lab Doping Unesa memiliki banyak manfaat. Di antaranya untuk menyiapkan atlet-atlet Indonesia dalam rangka olimpiade tahun 2032. Selain itu, lab ini juga diharapkan mampu memberikan warna dan menyiapkan atlet-atlet agar tidak terjadi persoalan-persoalan doping.
Selama ini, setiap ada persoalan doping, sampelnya dibawa ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, bahkan India yang tentunya membutuhkan proses dan tahapan yang memakan banyak waktu. Ketika nanti ada persoalan sekarang bisa dilakukan di UNESA.
www.unesa.ac.id
Sebagian Fasilitas Sudah Tersedia
Tidak hanya persoalan doping, lab tersebut juga sebagai pusat pembinaan dan penanganan atlet. “Misalnya ada yang cidera, pemulihan dan sebagainya bisa dilakukan di Sport Science and Fitness Center Lab Doping UNESA. Semuanya lengkap,” ungkapnya.
Usai penandatanganan serah terima, jajaran Rektor UNESA bersama Kepala BPPW Jatim meninjau fasilitas awal yang sudah tersedia di gedung tersebut. Ada fitness dan training center di lantai empat, ruang pendingin untuk recovery atlet di lantai tiga, jembatan konektor gedung kolam renang, perlengkapan ibadah di lantai dua serta ruang sauna, whirlpool, kolam arus, track lari dan sebagainya.
Acara penandatanganan serah terima tersebut dihadiri jajaran Kasubdit Perencanaan Teknis Dit Prasarana Strategis DJCK, Kementerian PUPR, Kasubdit Wilayah II, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah 1 Provinsi Jatim beserta Direktur PT Diatasa Jaya Mandiri dan Direktur PT Riau Multi Cipta Dimensi. Sementara dari UNESA dihadiri rektor, jajaran wakil rektor dan tim serta jajaran Fakultas Ilmu Olahraga (FIO). [HUMAS UNESA]
Tim Penulis: Basyir dan Zam Alasiah
Share It On: