Kegiatan "Penghijauan dan Pembuatan Lobang Biopori" dilakukan oleh sekitar 200 orang yang terdiri atas pimpinan universitas, fakultas/jurusan, bagian umum, tim Eco Campus Unesa yg semuanya diperkirakan 100 orang dan didukung oleh satuan menwa sebanyak 35 orang, Himapala 25 orang, badan eksekutif mahasiswa 25 orang, Pramuka 10 orang, dan tim relawan hijau.
Kegiatan ini disponsori oleh Kemen. LKH, DKP Pemkot, dan Unesa. Pengadaan bibit tanaman diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Bagian Persemaian Permanen Mojokerto yang menyumbang sebanyak 750 bibit tanaman terdiri dari.
Bibit tersebut antara lain; trembesi sebanyak 100 bibit; akasia, mahoni, suren sukun, Glodokan, kenari, nangka, sirsak, jamia masing2 sebanyak 50 bibit; tabebuya, tanjung, spathadea, asam masing2 sebanyak 40 bibit; matoa dan Pucung masjng2 20 bibit; dan persemaian Permanen Tuban 125 bibit tanaman berupa cemara udang. Dari Unesa sendiri sebanyak 110 bibit tanaman berupa (tabebuya, sepati cleo, flamboyan, glodokan, tanjung, nyamplung, kamboja, pule, pohon sukarno, sengin, menengen, dan keben (masing2 10 bibit). Selain itu, Dinas Kebersihan dan Pertemanan Pemkot Surabaya memberikan bantuan pupuk kompos.
Penanaman kali ini dikonsentrasikan pada hutan kampus dan daerah di sekeliling danau. Program eco green merupakan revolusi hijau" yang juga disebut sebagai ideologi hijau (lingkungan), dan sekarang ini telah menjadi kebutuhan dunia terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan untuk menyikapi perkembangan penurunan derajat lingkungan terutama disebabkan banyaknya perubahan iklim, bencana banjir, polusi udara, dan lain-lain.
Peningkatan gas rumah kaca sebagai akibat dari emisi yang salah satunya berasal dari kendaraan (mobil dan motor) yang digunakan sehari-hari, masih banyak menggunakan bahan bakar tidak ramah lingkungan. Di Indonesia, nilai kandungan sulfur BBM yang non-subsidi jauh berada di atas ambang batas aman untuk lingkungan. Karena itulah perubahan harus segera kita lakukan.
Peran dosen, karyawan, dan terutama mahasiswa sebagai agen perubahan diyakini mampu untuk menjawab tantangan lingkungan ke depan. Perubahan itu bisa dimulai dengan gaya hidup sehari-hari, seperti berpergian dengan bersepeda (non-motorized), menggunakan transportasi publik, dan apabila terpaksa menggunakan kendaraan bermotor, gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari upaya mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan, dilakukanlah penghijauan dan pembuatan lobang biopori di lingkungan kampus, agar kampus menjadi daerah yang nyaman bagi para pejalan kaki, pesepeda dan berbagai aktivitas lainnya.
Kegiatan penghijauan ini nantinya juga akan dilakukan pelatihan dan praktik pembuatan lobang resapan biopori oleh tim Eco Campus kepada para relawan hijau, Satmenwa, BEM, Himapala, dan bagi siapapun yang berminat. Di samping itu, Unesa juga sudah menyiapkan sistem perawatan dan penyiraman, agar semua bibit yg ditanam bisa hidup, tumbuh, berbunga, dan berbuah. Kegiatan penanaman ini dilaksanakan pada awal musim penghujan sehingga dapat mengurangi proses penyiraman awal.
Semoga kegiatan ini berhasil mewujudkan kampus Unesa yang bersih, hijau, dan nyaman. Mari kita dukung program eco campus Unesa. (Tri W-WR2/ful/Humas)
Share It On: