www.unesa.ac.id
Konjen Tiongkok Surabaya itu mengaku Kebudayaan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kebudayaan di Tiongkok. Hal ini menjadi suatu kecocokan tersendiri untuk menjalin kerjasama antara keduanya. Ia berharap agar kerjasama ini terus terjalin dengan baik ke depannya terutama di bidang perdagangan, ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
Salah satu bentuk kerjasama yang terjalin adalah dengan Unesa dalam bidang pendidikan. Gu Jingqi menegaskan Confusius Institute menjadi lembaga pertama di Jawa Timur dari perguruan tinggi yang bekerjasama langsung dengan Konsulat Jenderal Tiongkok. Gu Jingqi berharap kerjasama yang terus terjalin ini dapat memperkuat dan muwujudkan pendidikan yang berkualitas khususnya dalam Bahasa Mandarin.
Perayaan hari jadi ini selalu rutin diadakan setiap tahunnya dengan tujuan utama mengembangkan Pusat Bahasa Mandarin di Unesa dan meraih mitra kerjasama yang baik. Acara ini turut mengundang beberapa universitas, diantaranya Universitas Airlangga, Universitas Narotama, Universitas Petra, Universitas Widyamandala, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan STIBA.
Drs. Slamet Setiawan, MA, Ph.D., mengaku merasa senang dan berterima kasih atas terwujudnya kegiatan 8th anniversary kali ini. “Kegiatan ini dilakukan demi menunjang Pusat Bahasa Mandarin di Unesa. Kami terus berusaha untuk mengembangkan dan mendukung kegiatan ini,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M. Pd., juga turut angkat bicara. Ia berharap kerjasama antara Confusius Institue (CI) dengan Unesa menjadi kerjasama yang lebih baik kedepannya. “Hal ini akan mewujudkan sinergi yang baik antara Tiongkok dengan Indonesia, dan itu menjadi perkembangan baik di dunia khususnya dalam ranah pendidikan,” tegasnya.
Acara ini menyimpan kesan menarik tersendiri bagi peserta yang hadir. Hani, mahasiswi asal Universitas Widya Kartika Surabaya, mengaku dirinya antusias sekaligus senang bisa mengikuti acara ini. Ia juga mendapatkan tambahan ilmu tentang bahasa Mandarin, sekaligus rekan sesama jurusan dari universitas yang berbeda.
Hal yang dirasakan Hani, juga turut dirasakan oleh Amal. Mahasiswi Jurusan Bahasa Mandari Unesa itu mengaku, perayaan menarik ini bukan pertama kalinya dilaksanakan, sebab sejak tahun sebelumnya perayaan juga tak kalah menarik. Ia merasa senang dan bangga Unesa bisa terus mengembangkan Bahasa Mandarin lewat kegiatan seperti ini. (FBR/IC/why)
Share It On: