www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI), Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya mengadakan kuliah tamu “Menguatkan Kompetensi Menulis Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia” di Auditorium Prof. Dr. Leo Idra Ardiani, FBS, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu, 13 September 2022.
Kuliah tamu kali ini, JBSI menghadirkan praktisi jurnalistik, Juneka Subaihul Mufid, selaku Redaktur Opini Jawa Pos. Dr. Anas Ahmadi, S.Pd., M.Pd., dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Menulis dan Menulis Kreatif menjelaskan bahwa kegiata ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menulis kreatif dan mampu bersaing di tengah era disrupsi dan kemajuan zaman.
Kuliah Tamu ini, lanjutnya, merupakan kuliah tambahan yang di dapat mahasiswa. Dengan kegiatan ini, diharapkan JBSI melahirkan para penulis-penulis yang hebat nan kreatif. “Dengan kuliah tamu ini selain menjadi bekal bagai mahasiswa untuk menulis kreatif , juga ini sebagai wadah menulis. Mahasiswa banyak yang pintar menulis, tetapi untuk wadahnya belum maksimal,” bebernya.
Dia berharap, setelah kuliah tamu ini, mahasiswa bisa menghasilkan tulisan-tulisan kreatif dan bisa mengirimkannya di media-media mainstream. “Dari redaktur Jawa Pos ini, peserta bisa menggali banyak hal seputar selera media, karakteristik rubric-rubriknya dan strateginya agar bisa diterima di meja redaksi,” tambah Anas.
Pada sesi materi, Juneka mendorong mahasiswa UNESA untuk selalu meningkatkan tulisan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan sering menulis, kualitas tulisan akan terus meningkat. Seperti jurnalis misalnya, setiap hari dituntut menulis dengan cepat dan akurat bisa lima atau lebih berita untuk yang media cetak, sementara jurnalis media online bisa 7 atau 8 berita ke atas setiap harinya.
Mahasiswa pun bisa melakukan itu. Kegiatan dan pengalaman sehari-hari baik di tempat tinggal atau di kampus bisa jadi bahan tulisan. Hasil kuliah atau diskusi dengan dosen di dalam kelas pun bisa ditulis. Bahkan, dari yang dibaca di buku atau di manapun bisa jadi sebuah karya, jika ditulis. “Dasar dalam menulis itu bahan, informasi atau data, itu bisa didapat dari hasil pantauan, tanya jawab, wawancara, atau dari literatur,” bebernya.
“Sebagai penulis jangan takut untuk sama dengan penulis lain, karena cirik has tiap penulis akan ditemukan seiring berjalannya waktu. Bagi penulis pemula yang penting belajar dulu, mengikuti alur yang sudah ada,” tambahnya.
Salah satu peserta, Dehydra dari prodi S-1 Sastra Indonesia menyatakan bahwa banyak hal-hal baru dan menarik yang didapatkan dari kuliah tamu tersebut, utamanya strategi proses kreatif menghasilkan karya-karya tulisan yang bisa diterima di media. “Selama ini kita hanya tahu menulis dan menganggap tulisan itu bisa naik di media. Padahal tidak seperti itu. Kita juga harus paham momentum dan isu yang hangat di tengah masyarakat,” ucapnya.
Peserta lain, Tiesca Renalda, prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa (PBSI) berharap kuliah tamu yang seperti ini bisa dilakukan rutin. “Kalau dari dosen kan kita tahu banyak teori dan praktek khas akademik, nah kita juga butuh suntikan dari para praktisinya langsung. Tentu donk banyak pengalaman dan cerita menarik di balik kerja dan karya yang mereka hasilkan di media-media yang kita baca,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Nadia Putri Maharani dan Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: