www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali bergulir. Acara tahunan sebagai sarana mengasah keterampilan dan wawasan mahasiswa ini diselenggarakan pada Rabu, 29 Maret 2023 di Auditorium Lantai 11, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Sebanyak 16 tim dari 8 fakultas beradu kemampuan dalam adu debat terbuka di depan para juri tersebut. Dr. Budi Purwoko, S.Pd., M.Pd., selaku PIC KDMI mengatakan bahwa acara debat ini dapat membangun 6C yaitu collaboration (kerjasama), creativity (kreativitas), critical thinking (berpikir kritis), communication (berkomunikasi), citizenship (kewarganegaraan), dan character (karakter).
www.unesa.ac.id
Para peserta debat ini sendiri merupakan mahasiswa Unesa untuk jenjang S-1 dan D-4. UKM Debat, UNESA Debating Union turut membantu dalam pelaksanaan kompetisi debat mahasiswa Indonesia yang dilaksanakan setiap tahunnya itu.
“Seleksi KDMI dan NUDC tingkat universitas di Unesa didesain sesuai dengan SOP debat tingkat nasional, baik mekanisme, standar mosi dan penilaian, dan sebagainya. Ini dilaksanakan secara kompetitif (tidak hanya gugur tunggal) sehingga setiap mahasiswa dapat tampil secara maksimal,” ucapnya.
Para mahasiswa yang tampil dalam ajang debat kali ini merupakan mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi tingkat fakultas yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, para perwakilan dari setiap fakultas ini akan kembali beradu pemikiran dan wawasan dalam ajang tingkat universitas untuk mencari yang terbaik.
Tim terbaik yang berhasil lolos dalam tingkatan ini akan melenggang dalam kompetisi debat mewakili UNESA di skala regional dan nasional. Tentunya, ini menjadi momentum yang paling ditunggu bagi para debater ini untuk unjuk kemampuan.
Lewat Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni, UNESA berkomitmen dalam membina penalaran mahasiswa untuk belajar dan berprestasi di bidang debat dan NUDC/KDMI memang prestisius, tetapi ini bukan satu-satunya kompetisi debat.
“Kami berharap, debater yang hari ini dan besok bertanding di tingkat universitas dibina dalam satu pemusatan pelatihan mengikuti kompetisi debat-debat lainnya yang juga tidak kalah prestisiusnya, baik debat regional, nasional, bahkan internasional. Ada juga debat tematik seperti debat hukum, debat konstitusi, debat ekonomi, debat pendidikan, dan sebagainya,” ucapnya.
Dia melanjutkan bahwa esensi debat bukan tentang benar atau salah, menang atau kalah, melainkan tuntutan untuk belajar membangun logika. Perlu dipahami, salah satu skill yang esensial di abad ke-21 yaitu 60 persen skill yang dapat menentukan seseorang bisa sejahtera dan bertahan adalah berkaitan erat dengan pemikiran kritis.
Debat semacam ini dapat mengasah skill mahasiswa, baik dalam komunikasi maupun berpikir kritis dan logis. Dalam menentukan debater-debater terbaik dan berkualitas, diterjunkan 9 dosen Unesa sebagai juri yang langsung menilai kualitas para peserta.
Dalam memberikan penilaian, para juri akan mengacu pada dua aspek yaitu matter atau materi dan manner cara penyampaian materi. Isu yang diangkat dalam kompetisi debat kali ini juga merupakan masalah yang masih hangat terjadi di masyarakat, sehingga dapat memaksimalkan kualitas debat dan wawasan para peserta.
www.unesa.ac.id
Pada akhir kompetisi, KDMI UNESA berhasil mendapatkan sang juara (juara 1) yang berasal dari FBS yaitu Aisyah Al Khumairah dan Stefanny Florencia Elman). Di posisi kedua diraih oleh FT yaitu Danu Anindriansyah, Difa Andrian Puspanto, dan juara 3 dari FISH oleh Ananda Fatimah Zahra dan Indah Ramadhani. Selain itu, dalam kompetisi ini pula melahirkan para pembicara terbaik di antaranya Stefanny Florencia Elman dari FBS, Difa Andrian Puspanto dari FT dan Ananda Fatimah Zahra dari FISH. []
Penulis : Hasna
Editor: @zam Alasiah
Share It On: