Penggunaan internet semakin meningkat. Di Indonesia misalnya, pada Oktober 2013 tercatat 74,6 juta pengguna internet. Hal ini menunjukkan peningkatan 22 % dari tahun sebelumnya. Selain itu menurut survei, 83% pengguna mengakses media sosial (facebook atau twitter). Memang benar kemajuan teknologi dan kemudahan yang ditawarkan pada era modern ini tidak akan terlepas dari aspek kehidupan, terutama dalam aspek pendidikan. Oleh sebab itu, Danang Tandyonomanu menawarkan gagasan pembaruan dalam sistem pendidikan tanpa meninggalkan gagasan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantoro. Bagaimana guru bisa menjadi suri teladan jika ngahngoh? ujarnya. Menjadi seorang pendidik berkualitas di era serba canggih ini memang tidak semudah mengedipkan mata. Tuntutan zaman berubah, bukan zamannya lagi seorang pendidik menguasai teori atau disiplin ilmu tertentu tanpa mempertimbangkan disiplin ilmu yang lain. Mimbar ilmiah dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa mengupas sistem pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang disebut sistem among. Pada kesempatan ini Dosen Teknologi Pendidikan Unesa, Danang Tandyonomanu, S.Sos.,M.Si. mengutarakan gagasannya yang diberi nama Sistem Among 2.0. Sistem Among 2.0 ini adalah penggabungan antara Sistem Among Ki Hadjar Dewantoro yaitu Ing Ngarso Sun Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handhayani dengan 21st Century Skill. Penciptaan desain pendidikan yang sesuai dengan tuntutan era teknologi informasi dan komuniksi (TIK) dirasakan mendesak. Karena itulah ia menawarkan desain pendidikan gabungan yang memadukan esensi pendidikan dengan substansi tantangan zaman ke depan. Menjawab tantangan kemajuan teknologi dengan apa yang telah kita punya itulah kearifan. Jadi sistem Among Ki Hadjar Dewantoro yang telah kita miliki selama ini tetap eksis namun kita juga tidak boleh gagap dengan perkembangan teknologi terkini dalam bidang pendidikan, tandasnya. (Diyanti Jati Pratiwi/Byu)