Meskipun Fakultas Ekonomi (FE) merupakan fakultas yang paling muda di antara fakultas-fakultas lain di Unesa, yakni berdiri pada 2006 silam namun FE tetap optimis untuk ikut bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai 2015 nanti. Pembantu Dekan I FE yang membidangi bagian akademik, Dr. Andre Dwiyanto Witjaksono, S.T., M.Si., meyakinkan bahwa FE tidak akan minder untuk menghadapi pasar bebas yang pasti akan terjadi pada tahun mendatang."Kita tidak akan minder dan tidak akan mundur. Kita akan berusaha keras untuk mengejar ke sana. Tidak ada kata berhenti untuk perbaikan ke arah yang lebih baik," paparnya saat diwawancarai reporter Humas Unesa di sela-sela kesibukannya menyiapkan acara ultah FE, Rabu (30/4/2014) Menurut Andre, FE telah menambah pembangunan gedung, laboratorium, perbaikan perpustakaan, dan media-media pembelajaran lainnya sedangkan dosen-dosen juga diberi pelatihan-pelatihan, mendorong untuk melanjutkan jenjang pendidikannya, dan juga melakukan berbagai penelitian yang tidak hanya di tingkat lokal melainkan juga nasional. Tak terlepas juga perbaikan akademik mahasiswa, misalnya, perbaikan kurikulum yang sesuai dengan standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), mengadakan lomba-lomba dan workshop untuk memacu semangat mahasiswa, serta pemberian beasiswa. Selain itu, FE juga telah membangun beberapa jaringan dan koneksi ke berbagai instansi, baik di dalam maupun luar negeri. Di antaranya, FE telah merintis kerjasama dengan Bank Jatim untuk pembangunan Bank Mini, kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia, dan juga Bank Indonesia sedangkan kerjasama yang dijalin dengan instansi luar negeri ditangani langsung oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) di tingkat universitas. Yang tak kalah pentingnya juga adanya tracer study, yakni pelacakan alumni. Dari berbagai upaya yang dilakukan tentunya universitas yang berorientasi pada pendidikan tersebut menginginkan lulusan yang berkualitas. Lulusan yang tidak hanya berkarir di dalam negeri melainkan juga ke luar negeri. "Seperti yang dikatakan Pak Rektor, kita tidak hanya berlari untuk menyalip mereka, tapi juga sprint sehingga kita setidaknya dapat mendekati kemajuan mereka," kutipnya mengakhiri wawancara. (Syaiful/Byu)