Mr. Antonio Noronha (asisten menteri sosial Timor Leste) sebagai pemimpin delegasi mengatakan bahwa Timor Leste ingin belajar tentang pengembangan ilmu dan SDM di bidang diasabilitas dari Unesa. "Kami memerlukan pola penanganan khusus berkaitan dengan anak disabilitas", ujarnya. Unesa merespon keinginan itu. FIP melalui Jurusan Pendidikan Luar Biasa ditunjuk untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. "Semua kendala harus dieliminasi oleh kedua belah pihak, seperti kendala bahasa dan tempat tinggal," ujar Bu Kisyani selaku PR 1 Unesa.
Kedua belah pihak sepakat untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan pendidikan bagi anak disabilitas. Di akhir acara, kedua belah pihak saling memberikan cendera mata. Unesa memberikan sejumlah buku karya warga Unesa. (Yoyo/syt)
Share It On: