www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Universitas Negeri Surabaya memberi dukungan penuh kepada Abah Tarwi yang bertekad memecahkan rekor bersepeda sejauh 1100 km dari Surabaya-Jakarta. Abah Tarwi merupakan salah satu atlet sepeda nasional yang memulai karier sejak tahun 1962 dengan segudang prestasi. Di usianya yang tidak muda lagi yaitu 79 tahun, Abah Tarwi ingin membuktikan semangat dan tekadnya agar menjadi tauladan bagi para generasi muda dan atlet-atlet lainnya.
Untuk menyempurnakan persiapan bersepeda sejauh 1100 km, Abah Tarwi dengan didampingi tim melakukan tes fisik di Achilles Sports Science and Fitness Center Unesa pada Selasa(8/9). Puspita Mustika Adya selaku National and Profesional Coach yang melatih Abah Tarwi mengatakan, Unesa dipilih menjadi tempat untuk melakukan tes fisik Abah Tarwi karena Unesa mempunyai peralatan dan fasilitas yang memadahi didukung dengan sumberdaya manusia yang profesional dan expert di bidang olahraga.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mengatakan, Unesa siap membantu mewujudkan impian Abah Tarwi untuk melakukan perjalanan bersepeda sejauh 1100 km dari Surabaya-Jakarta. Dukungan yang diberikan selain dalam bentuk moril juga materiil. Bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), hal ini menjadi momentum yang bagus untuk tetap produktif dimasa pandemi Covid 19 ini.
“Unesa merupakan kampus yang unggul dib idang olahraga. Kita mulai berbenah mendorong rekan-rekan olahraga untuk harus mulai ada lompatan-lompatan untuk terus berinovasi dan berkreasi. Momen ini bisa menjadi motivasi untuk generasi muda Unesa. Potensi sudah ada namun percaya diri dan keberanian masih harus ditumbuhkan,” jelas Abah Tarwi.
Sementara itu, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes berpesan agar dalam pelaksanaan kegiatan harus mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, juga harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar semua elemen dapat mendukung demi kelancaran perjalanan yang dimulai pada tanggal 17 September 2020 ini.
“Dalam perjalanan long distance kondisi fisik harus benar-benar terkontrol. Bilamana lelah tidak boleh memaksakan diri, harus beristirahat. Perjalanan ini bukan mengenai kecepatan waktu melainkan jarak tempuh yang dilalui Abah Tarwi,” pungkas Prof. Nurhasan. (mufti/sir)
Share It On: