www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya – Pandemi Covid-19 tidak bisa dianggap sebelah mata. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Mengapa ? Sejumlah korban jiwa yang terpapar berjatuhan di setiap daerah. Kabar duka datang silih berganti. Orang terdekat dan sahabat banyak yang pergi mendahului.
Keluarga besar Unesa juga berduka; beberapa pendidik dan tenaga kependidikan wafat. Karena itu, Unesa kembali menggelar doa bersama secara daring yang dihadiri Rektor, Wakil Rektor dan jajarann pimpinan pada Kamis (21/1). Selain itu juga diikuti jajaran dekan dan seluruh keluarga besar Unesa serta ke depan akan melibatkan Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI).
Acara doa tersebut untuk almarhum Dr. Ari Wahyudi, M.Si Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) sekaligus pengajar Program Studi Sosiologi, dan Dr. Murtedjo, M.Si dosen purna pada jurusan Pendidikan Geografi. Kemudian doa bersama secara daring juga dilakukan Fakultas Ekonomi (FE) Unesa untuk para keluarga besar Unesa dan untuk Indonesia yang sehat dan aman pada Jum’at (22/1).
Prof. Dr. Nuhasan, M.Kes, Rektor Unesa mengatakan bahwa keluarga besar Unesa merasa kehilangan atas gugurnya Dr. Ari Wahyudi, M.Si dan Dr. Murtedjo, M.Si serta civitas akademika Unesa lainnya. “Kita benar-benar diselimuti duka, karena itu mari kita saling menguatkan dan berpelukan dalam doa,” ajaknya.
Rektor juga mengatakan bahwa untuk keluarga besar yang berpulang ke rahibaan Tuhan Yang Maha Esa dapat diterima semua amalan baiknya dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. “Para keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan, dan kesabaran,” harapnya.
“Semoga kebaikan, pengabdian, dan keteladanan almarhum selama hidup menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” lanjut Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Di akhir penyampaiannya, Rektor berharap agar semua tetap disiplin menjalani protokol kesehatan secara ketat dan berolahraga agar sehat secara fisik maupun psikis dan pandemi segera berakhir di negeri ini. (yam)
Share It On: