www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan webinar PGSD seri enam dengan tema “Blended Learning dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di SD” pada Jumat, 24 September 2021. Sebanyak 200 peserta dari kalangan mahasiswa maupun guru SD mengikuti webinar tersebut. Dr. Heru Subrata, M.Si., selaku Dosen PGSD FIP UNESA hadir sebagai pemateri.
Drs. Mintohari, M.Pd., Kaprodi PGSD UNESA menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya, pembelajaran Bahasa Jawa memang harus didesain menggunakan blended learning. Selain karena tuntutan kebutuhan pembelajaran tatap muka terbatas dan bertahap (TMTB), juga penting untuk pengembangan model pembelajaran Bahasa Jawa ke depannya. “Akselerasi pemanfaatan teknologi komunikasi dan digital dalam pendidikan membuat kita juga harus menyesuaikan kompetensi ke arah sana (pembelajaran blenden learning, red),” ujarnya.
Membuka penyampaiannya, Dr. Heru Subrata, M.Si., mula-mula membacakan tembang Dhandhanggula. Kemudian dilanjutkan dengan mepaparan materi tentang ‘Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar pada Era Teknologi Informasi: Blended Learning sebagai Solusi?
Ia mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran Bahasa Jawa di era teknologi informasi, yakni ada tantangan global, tantangan kebijakan dan kurikulum, serta tantangan sumber daya manusia. Dari semua tantangan tersebut, baik guru, siswa, maupun orang tua harus siap menghadapi zaman yang semakin maju dengan segala konsekuensinya. “Nah, menghadapi tantangan itu kita perlu mempersiapkan strategi, pendekatan, metode, teknik, dan model yang sesuai dengan perkembangan zaman itu sendiri,” tuturnya.
Ia memaparkan, ada beberapa platform yang mendukung penerapan blended learning dalam pembelajaran Bahasa Jawa di SD, yakni, ada model web course, model web centric course, dan model web enhanced course. Sekolah dapat memilih dari berbagai model itu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. “Yang terpenting pembelajaran tatap muka dan daring dapat berjalan lancar dengan mempersiapkan link web yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut,” ucapnya.
Adapun cakupan bahan ajar Bahasa Jawa di SD yakni berupa menyimak bahasa Jawa ngoko dan lugu, membaca tulisan Jawa dan tulisan latin, berbicara bahasa Jawa ngoko dan krama, menulis dalam tulisan Jawa dan dalam tulisan latin, serta mengapresiasi sastra dalam bentuk tulis dan lisan.
Untuk kebutuhan bahasan tersebut, guru dapat memanfaatkan aplikasi bahasa Jawa yang tersedia di berbagai platform, seperti Kamus Lan Tahun Jawa, Aksara Jawa, Pendekar Aksara Jawa, Haname Belajar Aksara Jawa, Translator Jawa, Game Suraja, Kumusku: Jawa (Indonesia), Belajar Bahasa Jawa, dan Pepak Belajar Basa Jawa. “Tetap gunakan bahasa Jawa saat mengajar, perkaya dengan strategi yang sederhana seperti penguasaan membaca tembang. Kemudian masuki dunia informasi dengan sebaik-baiknya, selalu bereskperimen, kreatif, dan inovatif serta semangat menjadi teladan bagi semua,” pesannya. (Esti/zam)
Share It On: