Surabaya Unesa kembali memantapkan diri sebagai salah satu kampus pendidikan yang namanya harus diperhitungkan di nusantara. Baru-baru ini (4/3/2015) PPG SM-3T Unesa resmi dijalankan, ditandai dengan diselenggarakanya Program Pengenalan Awal PPG Prajabatan Pasca-SM-3T Angkatan III. PPG SM-3T angkatan ke-3 ini diikuti oleh 223 peserta yang berasal dari beberapa universitas di Indonesia, di antaranya UM, UNDHIKSA, UNDANA, Universitas Negeri Riau, Universitas Tanjung Pura, Universitas Negeri Makasar, Universitas Negeri Manado, UNJ, Unes, UNY, dan tentunya Unesa. Semua peserta diwajibkan mengenakan setelan berwarna hitam dan putih. PPG dipandang sangat penting dan perlu mengingat hasil dari berbagai upaya pemerintah dalam mencetak guru profesional yang kurang profesional. Jadi, bisa dikatakan bahwa PPG merupakan pertaruhan terakhir LPTK untuk menjawab tantangan pengaderan guru yang profesional. Hal ini ditegaskan oleh Direktur PPG Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. dalam sambutannya. PPG merupakan pertaruhan terakhir LPTK untuk menjawab tantangan guru profesional. Setelah guru ditetapkan sebagai profesi, maka PPG tidak dapat dielakkan lagi, papar dia. Acara yang diseenggarakan di Auditorium Wiyata Mandala ini berlangsung selama tiga hari dan dibuka langsung oleh Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S. Bukan hanya membuka acara, Warsono juga memberikan kuliah umum perdana tentang guru profesional. Guru profesional tidak terpengaruh dengan pergantian kurikulum karena mereka telah jelas memahami secara konsep dan teori, papar Warsono. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa mimpi terbaik dari seorang guru adalah ketika muridnya menjadi orang hebat di dunia. Kegiatan awal mahasiswa PPG ini berakhir 6 Maret 2015 yang sekaligus menandakan mereka wajib mengikuti PPG selama kurang lebih satu tahun. (Diyanti/SR)