Eagle Awards Documentary Competition (EADC) 2014 adalah ajang bergengsi yang melahirkan documentary film maker yang berkualitas. Ajang tahunan ini bertujuan untuk mendorong kemajuan industri film dokumenter Indonesia dengan menghasilkan sineas muda dokumenter. Tidak mau melewatkan kesempatan yang ada, dua mahasiswa Unesa berkolaborasi dalam merumuskan ide proposalnya dan kini mereka bisa bernafas lega. Mereka tembus 50 besar EADC 2014. Siapa mereka? Mereka adalah Dino Marta Gemilang, mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Wisda Putra Atmanegara, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Keduanya aktivis UKIM (Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa). Tema dalam EADC yang ke-10 ini bertajuk Indonesia Oke (Orang Kreatif) . Dino dan Putra mengambil tema Pagelaran Kami Hari Ini . Tema ini dianggap unik dan mempunyai sudut pandang yang tegas serta mampu menyampaikan aspirasi seseorang yang kreatif. Pagelaran Kami Hari Ini mengisahkan Bapak Supriyatno, seorang Pemimpin Ketoprak satu-satunya di wilayah Tuban. Pertemuan dengan Pak Supriyatno diawali survei pengabdian masyarakat di Tuban. Dino dan Wisda sengaja mengangkat tema ini untuk mengangkat seni pertunjukan Ketoprak di kancah nasional. Kalau Malang punya Malang Tempo Doeloe (MTD), Jember punya Jember Fashion Carnival (JFC), Tuban pun sebenarnya mampu menyelenggarakan acara seperti itu melalui pagelaran seni ketoprak, tutur Dino, ketua tim. Setelah lolos 50 besar, finalis EADC 2014 ini akan menjalani serangkaian seleksi menuju tahap selanjutnya. Harapannya, hasil ide pemikiran Dino dan Wisda ini mampu masuk ke tahap selanjutnya dan mampu menambah perbendaharaan film dokumenter di Indonesia. (Khusnul/Imam/Byu)