Sosialisasi skema pertukaran mahasiswa UNESA
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini dihadiri dilaksanakan pada Rabu 3 Juli 2024.
Dr. M. Jacky, M.Si., Kasubdit Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik, dalam sambutannya menjelaskan bahwa mahasiswa yang memilih program pertukaran mahasiswa merupakan salah satu program yang bisa dikonversi dengan perkuliahan wajib lainnya. Mahasiswa tidak perlu mengambil program lain seperti KKN, Studi Independen, atau Wirausaha Merdeka, karena semuanya memiliki bobot yang setara.
"Di sini UNESA mengembangkan sistem MELISA yang dapat dikonversi, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman berharga dengan bertemunya berbagai ragam mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia," jelasnya
Ia juga menambahkan bahwa program ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan, meningkatkan keterampilan sosial, dan memperkaya pengalaman akademik serta non-akademik mereka.
Supriyanto, M.Pd., Kepala Seksi Pertukaran Mahasiswa, melanjutkan dengan menjelaskan program pertukaran mahasiswa terbagi menjadi dua, yaitu inbound dan outbound. Untuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dalam negeri, terdapat dua skema, yaitu skema flagship Kemendikbud dan skema mandiri UNESA.
Ia menjelaskan bahwa skema flagship Kemendikbudristek telah menyelesaikan PMM 4, dengan memulangkan 61 mahasiswa yang telah belajar di UNESA selama satu semester pada 16 Juni lalu. Ia menambahkan bahwa kegiatan PMM berlangsung selama 4 bulan 10 hari, dengan mahasiswa menerima uang saku untuk 5 bulan sebesar 1,8 juta per bulan.
"Saat ini, belum ada pengumuman untuk PMM 5 dari Kemendikbud. Namun, kami sedang memproses pertukaran mahasiswa mandiri antar kampus atau antar program studi, yang dapat dilaksanakan secara online, offline, atau hybrid tergantung kesepakatan masing-masing," jenisnya.
Dalam skema pertukaran mahasiswa mandiri, beberapa program studi di UNESA telah menjalin kerjasama dengan universitas lain. Contohnya pada prodi Pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) UNESA dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan prodi bimbingan konseling (BK) antara UNESA dan Universitas Negeri Malang (UM)
Perbedaan dengan tahun sebelumnya adalah, pertukaran mandiri ini kita memberikan SKS minimal 10 untuk semester 7 atau 3, dan 20 SKS untuk semester 5. Pertukaran mahasiswa mandiri ini mirip dengan BKP MBKM lainnya, sehingga mahasiswa yang sudah mengambil program ini pada semester 5 tidak perlu memikirkan BKP lain selain yang wajib dari prodi mereka, seperti PLP di prodi Pendidikan.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam berbagai aspek, serta memperkuat kerjasama antar institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga belajar tentang kehidupan sosial dan budaya di daerah lain, yang pada akhirnya dapat memperkaya wawasan dan pengalaman mereka. Kontribusi mereka juga dibutuhkan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan yang bermutu dan inovatif. []
***
Reporter: Muhammad Dian Purnama
Editor: @zam*
Foto: tim Humas UNESA
Share It On: