Pembahasan peluang kerja sama antara UNESA dan Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya Chris Green bersama Direktur RELO Kedutaan Besar AS Jakarta, serta jajarannya di FBS UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar pertemuan dengan delegasi yang dipimpin Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya Chris Green dan Direktur RELO Kedutaan Besar AS Jakarta, Ruth Goode di ruang sidang Gedung T14, lantai 2, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA Kampus 2 Lidah Wetan.
Pertemuan pada Kamis, 12 Desember 2024 ini dihadiri Madlazim, Wakil Rektor Bidang 1 UNESA; Syafi’ul Anam, Dekan FBS; Slamet Setiawan Direktur Kerja Sama, Koorprodi Pendidikan Bahasa Inggris, serta tim site Program Access ini membahas peluang perluasan kerja sama antara UNESA dan Pemerintah AS, terutama dalam program pertukaran dosen dan mahasiswa.
"Program-program ini dapat memperkuat kapasitas akademik, sekaligus memperluas wawasan lintas budaya antara kedua negara," ucap Madlazim, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA.
Guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu menambahkan, dalam pertemuan ini juga disampaikan bahwa terdapat banyak jalur dan program pertukaran mahasiswa yang didukung pemerintah AS, baik yang disponsori penuh Kedutaan Besar AS maupun program antaruniversitas (U-to-U).
Kesempatan ini bisa dimanfaatkan mahasiswa UNESA untuk mengakses pengalaman belajar di luar negeri. UNESA juga dapat menjalin kerja sama untuk mempersiapkan siswa dan dosen untuk mendaftar beasiswa melalui pendampingan EducationUSA di Surabaya.
Pemerintah Amerika Serikat telah menjalankan program pertukaran dosen dengan beberapa universitas di Indonesia. UNESA sendiri saat ini menerima satu dosen tamu (fellow) di bidang pendidikan bahasa Inggris.
Terkait peluang untuk mengusulkan dosen dari bidang lainnya di luar bahasa Inggris, baik secara online maupun tatap muka juga menjadi sorotan. Sebagai langkah awal, virtual teacher exchange menjadi opsi yang paling memungkinkan, dengan catatan perlunya platform yang sesuai untuk memfasilitasi pertukaran ini.
Dengan dua kali dipercaya sebagai mitra pelaksana Program Access, UNESA terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan inovatif. Kolaborasi ini juga diperkuat dengan kemitraan strategis antara Unesa dan IIEF, termasuk sebagai pusat tes resmi TOEFL di Pusat Bahasa UNESA sejak 2020.
“Kami berharap kerja sama ini terus berkembang dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, baik dalam pendidikan, riset, maupun transfer teknologi,” ujar Madlazim.[*]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: