Siang itu (21/03), di luar gedung T4 FBS Unesa tidak seperti biasanya. Banyak mahasiswa sedang berbicara sangat lantang. Layaknya mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi atau unjuk rasa. Mereka adalah mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang mengikuti matakuliah keterampilan berbicara di luar kelas.
Menurut Yusuf Nur Rahman, Matakuliah keterampilan berbicara ini sangat membantu kami, apalagi kami adalah calon para guru yang harus bisa menyampaikan pelajaran kepada para murid, tutur mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2012 ini.
Metode yang digunakan sangatlah tepat, karena mahasiswa diajak langsung mempraktikan keterampilan berbicara, lanjutnya. Hal senada diungkapkan oleh Putri Kartikawati, Kami diajak untuk mengeksplorasikan kemampuan dalam keterampilan berbicara ini. Terlebih saya tadi menyampaikan biografi Chairil Anwar. Tiap pertemuan tema selalu berbeda, untuk pertemuan kali ini menggunakan tema tokoh idola, tuturnya.
Di lain tempat, menurut dosen matakuliah keterampilan berbicara ini, keterampilan berbicara ini sangat penting bagi semua mahasiswa khususnya seluruh calon guru. Apabila calon guru tidak dibekali dengan keterampilan berbicara, kasihan sekali murid-muridnya kelak. Sedangkan metode yang kami gunakan merupakan metode Learning by Doing (belajar sambil melakukan), jadi para mahasiswa langsung mempraktikan yang menjadi gagasannya dan secara tidak langsung mahasiswa sudah belajar pula tentang esensi keterampilan berbicara, tutur Nugroho Agung, M.Pd. (Rudi/syt)
Share It On: