"Seharusnya dalam peraturan Bupati Sidoarjo, pihak minimarket harus memberikan dampak yang positif untuk kedai-kedai di sebelahnya seperti memberikan rak atau setidaknya memberi ilmu berdagang. Tetapi kenyataannya di lapangan justru memberikan pengaruh yang buruk karena tidak sesuai dengan peraturan Bupati," ungkap perempuan yang memiliki hobi menggambar dan browsing ini.
Perempuan bungsu dari tiga bersaudara ini bercita-cita memiliki yayasan penggerak di bidang sosial, memiliki sekolah atau rumah tampung secara gratis untuk orang-orang yang membutuhkan pendidikan atau ketrampilan. Perempuan yang hanya tinggal bersama dengan ibunya ini memiliki keinginan keliling ke seluruh Indonesia sampai ke pedalaman. Ia juga sempat mencurahkan perasaannya, ia tidak dapat merasakan tinggal di kos-kosan seperti mahasiswi yang lain karena Vina harus menjaga ibunya yang seorang diri. Ayahnya sudah wafat 5 tahun yang lalu. Untuk itulah Vina mengabdi sekaligus tidak tega meninggalkan ibunya di rumah sendiri.
"Saya tidak bisa ngekos soalnya ibu saya di rumah sendiri dan kakak sudah memiliki keluarga semua. Saya tidak tega untuk meninggalkan ibu. Jadi saya bolak-balik dari Sidorajo ke Ketintang untuk kuliah. Ya pasti merasakan panas dan hujan setiap harinya," tutur perempuan kelahiran Sidoarjo tersebut. (Umi/KK/Humas)
Share It On: