Pimpinanan FBS dan Kooprodi apresiasi pertunjukan karya tari tugas akhir mahasiswa Sendtratasik angkatan 2020.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur menjadi saksi kemeriahan pagelaran seni tari D’TIK Art dengan tema “Ngadepi Seni”. Acara ini merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswa Angkatan 2020 prodi Sendratasik (Seni, Drama, Tari, dan Musik), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menampilkan delapan karya tari para koreografer muda berbakat UNESA.
Acara yang dilaksanakan pada 16 Juni 2024 ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama dimulai pukul 14.00 hingga 17.30 WIB dan sesi kedua dilanjutkan pukul 18.00 hingga 22.00 WIB. Setiap sesi menampilkan karya-karya tari yang memukau dan inovatif, menunjukkan bakat serta dedikasi para mahasiswa dalam mengolah gerakan dan konsep tari.
Dalam sesi pembukaan, Dr. Welly Suryandoko, S.Pd., M.Pd., selaku Koorprodi Sendratasik, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut ternyata dinantikan masyarakat, karena di dalamnya terdapat produksi karya-karya seni tari yang memukau.
Penampilan totalitas yang ditunjukkan mahasiswa Sendratasik UNESA berhasil bikin pengunjung atau penonton terpukau.
Delapan tari yang dimaksud di antaranya, Ngengkleng oleh Indi Khoirun Nisa, Shadow oleh Muhammad Trio Geraldo, Rampong oleh Vicky Krisna, Kaweng oleh Fella Aulia Sandria Hakim, Wredaya oleh Fairuz Ahmad, Mbujang oleh Adam Mustofa, Lanji oleh Shafa Namira, dan Ma Eywa oleh Afasilina Retyowidyaningrum.
“Setiap karya memiliki keunikan dan cerita serta nilai tersendiri yang membuat penonton terhanyut,” ucapnya.
Syafi'ul Anam, Ph.D, Dekan FBS menyatakan bahwa seni merupakan salah satu unggulan UNESA. "Karya-karya tari di D’TIK Art ini harus didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk membantu kinerja utama prodi Sendratasik," ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya pengakuan hak kekayaan intelektual untuk karya-karya tari tersebut. Dengan mendaftarkan karya-karya tersebut ke HKI, UNESA tidak hanya melindungi hak cipta para mahasiswa, tetapi juga memperkuat posisi prodi Sendratasik dalam dunia akademis dan industri seni.
Salah satu karya tari mahasiswa Sendratasik yang ditampilkan dalam D`TIK Art 2024.
Dr. Welly Suryandoko menambahkan harapan besarnya untuk masa depan prodi Sendratasik dan UNESA. “Harapannya, dari D’TIK Art ini bisa membranding prodi Sendratasik dan UNESA itu sendiri untuk menjadi lebih maju,” ucapnya.
Dengan semangat dan dedikasi dari para mahasiswa serta dukungan penuh dari UNESA, D’TIK Art "Ngadepi Seni" berhasil menyuguhkan pertunjukan yang memukau dan menginspirasi. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian bakat para mahasiswa, tetapi juga memperkuat posisi UNESA sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam bidang seni.
Pagelaran ini berhasil menunjukkan bahwa seni tari memiliki daya tarik yang luar biasa dan mampu menyatukan berbagai elemen budaya dan kreativitas. Dengan kesuksesan D’TIK Art "Ngadepi Seni", diharapkan UNESA dan prodi Sendratasik dapat terus berkembang dan menghasilkan karya-karya seni yang lebih inovatif di masa mendatang.[]
***
Reporter: Diah Asri Magdavi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim HUMAS UNESA
Share It On: