"Hari ini saya harus berprestasi". Motto itu selalu diterapkan mahasiswa peraih IPK terbaik di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) setiap hari. Baginya berprestasi itu tidak harus selalu dengan hal yang besar. Berprestasi bisa dilakukan melalui hal yang terkecil seperti bertanya kepada dosen setiap perkuliahan, menjawab pertanyaan baik dari dosen maupun dari sesama mahasiswa karena sesungguhnya musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Berbekal motto itu pula, penelitian skripsinya yang berjudul "Konstruksi Mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Unesa tentang Pancasila" mampu mengantarkannya sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,67. Dalam skripsi itu, ia ingin membuktikan secara ilmiah pandangan mahasiswa tentang Pancasila, sudah samakah persepsi mahasiswa di kehidupan sehari-harinya dengan Pancasila, sudahkah Pancasila mampu mempersatukan segala kemajemukan kehidupan mahasiswa di kampus, dan apakah justru mahasiswa lebih mengakui liberalisme lebih bagus daripada Pancasila. Sebelum mengakhiri masa studinya empat tahun tepat, ia selalu mewarnai detik-detik aktivitas perkuliahannya dengan prestasi mulai menjadi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas dan juara 5 mahasiswa berprestasi tingkat universitas, menjadi kepala departemen agama di BEM Jurusan PKn, hingga ngelesi atau memberi les privat anak-anak sekolah yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Atas keaktifan dan prestasinya itulah prestasi-prestasi lain bermunculan. Hal yang sangat berkesan dalam masa studinya adalah ketika kali pertama masuk Unesa nyaris tidak diterima menjadi mahasiswa baru hanya karena tidak mampu membayar biaya studi. "Saat itu orang tua saya hanya mampu membayar separuh biaya yang ditetapkan Unesa. Alhamdulillah atas kebijaksanaan dekan, saya diperkenankan menjadi mahasiswa baru dengan syarat mengangsur kekurangan dana selama masa studi di Unesa," kenangnya. "Yang menambah haru dan rasa syukur saya ialah ketika dalam perjalanan studi itu, saya mendapatkan beasiswa per semester dan kerja paruh waktu sehingga akhirnya biaya studi hutang saya dapat terbayarkan dari uang beasiswa, bahkan uang kelebihannya dapat digunakan untuk membeli perlengkapan perkuliahan dan penelitian seperti laptop dan smartphone," tuturnya. Siapa gerangan mahasiswa berprestasi tiap hari itu? Dialah Hijania yang akan diwisuda pada momen Wisuda ke-78 Unesa pada 14 Oktober 2013 mendatang di GOR Bima, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.(Siska/Byu)