www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan Unesa kembali membuat inovasi produk. Kali ini, Tim PKM-K yang beranggotakan Veronica Junior Ayme Surya, Sekar Ayu Prawidyaningrum, Kharisma Titian Haqiqi, Muhammad Faris, dan Nana Sofiana berinovasi membuat Sabun Kolagen Sisik Ikan Bandeng atau bisa dengan BUCIN. Tim ini mendapat bimbingan dari Ibu Meta Yanti dewi, S.Si, M.Si.
Ide pembuatan sabun berbahan sisik ikan Bandeng tersebut dibuat berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2019 yang mencatat bahwa terdapat 797 industri kosmetik di Indonesia. Data ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 760 industri. Hal ini menunjukkan bahwa peminat kosmetik di Indonesia sangat besar. Salah satu produk tersebut adalah sabun.
Namun, mayoritas sabun yang beredar di masyarakat mengandung Sodium Lauryl Sulfat (SLS). Bahan aktif sintetik ini memiliki efek negative terhadap kulit manusia, karena berpotensi menimbulkan iritasi pada konsumen yang memiliki kulit sensitive seperti gatal, dan kemerahan pada kulit serta berpotensi menyebabkan katarak.
Selain itu, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak tahun 2011-2015 Jawa Timur mendapatkan peringkat pertama sebagai penghasil produksi perikanan budidaya ikan bandeng. Di Surabaya dan sekitarnya banyak sekali penjual olahan makanan yang berbahan dasar bandeng. Namun, rata-rata sisik dari ikan bandeng hanya dibuang begitu saja. Padahal sisik ikan bandeng mengandung kolagen yang baik bagi kulit.
Branding BUCIN dilakukan melaui media sosial Instagram. Instagram dipilih karena berdasarkan artikel yang dirilis kompas.com menyebutkan bahwa pengguna Instagram di Indonesia sebanyak 61.610.000 orang dan 71,2% diantaranya merupakan generasi milenial. Pada Instagram BUCIN tidak hanya berisi promosi dari produk, namun juga berisi edukasi seputar produk, lingkungan, dan kesehatan.
Berdasarkan penelitian Retno Budi Lestari dan Kardinal menyebutkan jika pengetahuan berpengaruh pada minat beli produk hijau. Sehingga penambahan edukasi pada Instagram BUCIN bertujuan untuk semakin banyak orang yang teredukasi, sehingga semakin banyak orang yang berminat untuk membeli produk BUCIN. Kemudian, BUCIN dipasarkan melalui marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.
Target utama pasar BUCIN adalah generasi milenial dengan umur diatas 30 tahun. Usaha ini sangat potensial karena belum ada produsen yang memproduksi produk seperti ini. Selain itu, didukung dengan tren setahun terakhir dimana permintaan sabun sangat banyak di pasaran dan juga produk yang akan dipasarkan dengan harga terjangkau yaitu Rp. 15.000.
BUCIN menggunakan sisik ikan bandeng sebagai sumber kolagen. Produk ini memiliki keunggulan karena selain belum ditemukan produk sabun yang menggunakan sisik ikan bandeng sebagai sumber kolagen, BUCIN juga menggunakan bahan alami seperti bengkoang, buah bit, arang aktif, dan bayam yang dapat mengatasi beberapa permasalahan kulit. (Tim PKM-K/humas)
Share It On: