www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi melantik Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., sebagai rektor UNESA masa bakti 2022-2027 di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 19 Desember 2022.
Pelantikan ini dipimpin langsung Ketua MWA UNESA Prof. Dr. Haris Supratno dan disaksikan Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa, PDTT), dan Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jatim, Suprawoto Bupati Magetan dan KH Abdussalam Shohib serta jajaran pejabat selingkung UNESA.
Ketua MWA UNESA mengatakan bahwa sebelumnya, rektor UNESA sudah dilantik Mendikbudristek pada 30 Juli 2022 lalu. Cak Hasan kembali dilantik MWA berdasarkan Peraturan Presiden No. 37 Tahun 2022. "Ayat satu intinya bahwa proses pemilihan dan penetapan rektor yang terpilih tahun 2022 tetap berlaku sesuai undang-undang yang berlaku,” ucapnya.
“Pada ayat kedua mengatakan, Majelis Wali Amanat yang dibentuk berdasarkan PP 31 harus atau wajib melantik lagi rektor yang telah terpilih tahun 2022. Inilah dasar dilakukannya pelantikan hari ini," tandas Prof Haris.
Dia menambahkan, pelantikan ini menjadi langkah awal UNESA untuk terus meningkatkan kualitas dan meraih banyak prestasi ke depannya. UNESA, tambahnya, menutup tahun 2022 dengan prestasi yang membanggakan lewat perolehan 10 medali tingkat nasional dalam Anugerah Diktiristek, Kemendikbudristek RI di Jakarta pada 15 Desember 2022.
Adapun prestasi UNESA dalam kompetisi bergengsi tersebut yaitu 1) meraih gold winner dalam kategori media sosial, 1) gold winner dalam kategori siaran pers, 3) gold winner lagi kategori video profil, 4) silver winner kategori Unit Layanan Terpadu (ULT), 5) bronze winner dalam kategori majalah, 6) kategori Insan Humas juga meraih bronze winner.
Selain itu, dalam Anugerah Kerja Sama (AKD) Diktiristek 2022, UNESA juga meraih 4 Gold Winner sekaligus masing-masing dalam kategori Kerja Sama Internasional Terbaik, Pertumbuhan IKU 6 Terbaik, Laporan Kerja Sama (Lapkerma) Terbaik dan Kerja Sama dengan Industri Terbaik. Rincian penghargaan; 7 emas, 1 silver, dan 2 perunggu.
Setelah PTN BH, lanjutnya, prestasi harus bisa lebih banyak lagi. Pun, setelah menjadi PTN, ada tugas yang harus dilaksanakan bersama. Bukan hanya tugas rektor, tetapi juga tugas Majelis Wali Amanat, Rektorat dan Senat Akademik Universitas. Tiga organ ini harus bisa bekerja sama, tidak ada yang merasa lebih tinggi, lebih berkuasa, tetapi semuanya satu. Satu sama lain harus saling mengingatkan dan saling mengisi, bukan saling gengsi.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, Rektor UNESA Cak Hasan mengatakan bahwa ada sejumlah tantangan dalam menjalankan amanah periode kedua ini, terutama bagaimana mempertahankan dan meningkatkan prestasi dan inovasi UNESA selama ini. Menurutnya, menjadi PTN BH harus semakin membuat UNESA cepat melangkah dan melompat.
Adapun target Cak Hasan ke depan di antaranya terus melakukan internasionalisasi program, termasuk meningkatkan kerja sama dan publikasi internasional. Selain itu, terus memperkuat bidang keunggulan UNESA seperti pendidikan, seni, olahraga dan disabilitas, juga meningkatkan kualitas, inovasi dan prestasi di berbagai bidang dan fakultas lainnya.
"Penguatan bidang unggulan seperti disabilitas ini terus kami lakukan. Lulusan disabilitas yang berprestasi kami beri beasiswa S-2 bahkan S-3 gratis. Selain itu, sarana dan prasarananya juga dikemas ramah disabilitas. Tahun ini juga kami membuat pemeringkatan institusi ramah disabilitas di dunia. Namanya UNESA-Dimetric yang diikuti seratus lebih perguruan tinggi di dunia," jelas Cak Hasan.
www.unesa.ac.id
Menteri Desa PDTT, Halim Iskandar menyampaikan pesannya kepada Cak Hasan agar tetap mempertahankan UNESA pada karakternya sebagai perguruan tinggi yang senantiasa berpikir tentang implementasi hasil kajian dan pengembangan untuk kemaslahatan masyarakat. Tentu, utamanya masyarakat desa yang setara 74 persen dari total penduduk Indonesia.
"Dari sisi kewilayahan, pemerintahan desa itu setara 91 persen wilayah pemerintahan Indonesia. Peran perguruan tinggi termasuk UNESA yang selama ini sudah bagus. Setelah menjadi PTN BH tidak boleh kehilangan jati dirinya. Karena salah satu ukuran keberhasilan kampus adalah bagaimana mengimplementasikan riset dan pengembangan keilmuan untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Emil Dardak menyampaikan bahwa Jawa Timur turut bahagia karena satu lagi kampus di Jatim meraih status menjadi PTN BH. Status ini sebagai reward terhadap kualitas dan pengembangan berkelanjutan segenap insan akademika UNESA selama ini. Dia juga ingin melihat semacam spesialisasi yang semakin kuat di UNESA ke depan.
Artinya UNESA memiliki kekuatan di bidang kependidikan termasuk keolahragaan. Dua bidang ini akan selamanya menjadi bidang yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. "Mudahan keunggulan ini bisa dibangun dan bisa merembet ke disiplin yang lain juga melalui prestasi dan Inovasi yang dilakukan UNESA," ucapnya. [HUMAS UNESA]
***
Reporter: M Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: