Sudah sama-sama bergelar doktor, Kartika Rinakit Adhe menjalani prosesi wisuda di GRAHA UNESA didampingi sang suami tercinta.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Kartika Rinakit Adhe menjadi lulusan terbaik dari Prodi S-3 Pendidikan Dasar dengan IPK sempurna, 4.00 dalam gelaran Wisuda ke-111 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di GRAHA UNESA Kampus II Lidah Wetan, pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Capaian tersebut tentu tidak mudah baginya, sebab di tengah kesibukannya yang padat, baik sebagai ibu rumah tangga sekaligus dosen, ia harus pandai membagi waktu. Ini memang menantang, tapi perempuan yang akrab disapa Kartika itu mampu menyelesaikan kuliah doktornya dengan capaian yang membanggakan.
Perempuan kelahiran Kediri itu menceritakan tantangannya selama kuliah, karena selain menjadi dosen, ia juga mengemban tugas sebagai Koorprodi S-1 Pendidikan Guru PAUD, pun sebagai tenaga ahli alat permainan edukatif Direktorat PAUD Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Pada awal-awal perkuliahan, Kartika sempat kewalahan, bahkan pernah menjalani rapat offline dan kuliah online secara bersamaan. Ketika hendak berbicara dalam rapat, ia malah memberikan respons yang seharusnya untuk perkuliahan.
"Dan itu terjadi sebaliknya. Sejak saat itu, saya mulai membagi waktu dengan sebaik-baiknya, semacam menerapkan manajemen prioritas untuk kuliah dan kerja. Alhamdulillah, bisa, lancar sampai selesai,” terangnya.
Rektor UNESA memberikan penghargaan kepada Kartika Rinakit Adhe sebagai lulusan terbaik UNESA.
Kartika selalu hadir sebagai mahasiswa setelah urusan prodi dan mengajar sebagai dosen selesai. Ia hadir sebagai mahasiswa di kelas perkuliahan, dan sebanyak mungkin membaca jurnal, lalu mengerjakan tugas pada malamnya. “Dari situlah saya mengerti pentingnya proses transisi ini,” ungkapnya.
Perkuliahan S-3 memberikan banyak hal baru yang menambah wawasan dan keilmuannya. Salah satunya, terkait program pemerintah yakni transisi menyenangkan dari PAUD hingga SD yang harus menjadi kesadaran bersama.
Ia mengakui keberhasilannya menyelesaikan studi atas dukungan keluarga. Sang suami tercinta, yang kebetulan juga dosen UNESA, kerap membantu dengan ikut menjaga dan mengasuh buah hatinya. “Waktu yang diberikan, semangat, dan motivasi menjadi dukungan psikologis bagi saya,” ungkap perempuan yang hobi mencoba hal baru itu.
Setelah mendapatkan gelar doktor, ia akan mengimplementasikan ilmunya di ruang perkuliahan dan memajukan prodi yang dipimpinnya. Dia berharap kepada para mahasiswa, yang saat ini sedang berjuang menyelesaikan studi terus belajar, berproses, dan berprogres.
“Jangan pernah berpikir untuk menyerah. Sebab, ada mata yang penuh harap menunggu kita menjadi orang yang sukses dan bahagia. Siapa lagi kalau bukan orang-orang terkasih kita, yaitu keluarga,” pungkasnya.[]
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP), Muhammad Azhar Adi Mas'ud (FBS), Saputra (FBS), dan Sindy Riska (Fisipol).
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: