www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus mendorong para doktornya untuk meraih guru besar. Selain itu, para dosen yang masih S-2 didorong untuk segera menuntaskan doktornya. Salah satu yang berhasil merampungkan studi doktornya yaitu Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Sumber Daya, Umum, Kerja Sama, dan Teknologi Komunikasi dan Informasi Vokasi.
Dia berhasil mempertahankan disertasinya tentang "Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Petanque di Jawa Timur" dalam ujian terbuka yang diselenggarakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu 21 Juni 2023.
Sebagai dewan penguji yaitu Dr. Or. Gigih Siantoro, S.Pd., M.Pd., sebagai ketua dan anggotanya yaitu Prof. Dr. Nasuka, M.Kes., Dr. Pudjijuniarto, M.Pd., Dr. Heryanto Nur Muhammad, S.Pd., M.Pd., Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd., dan Dr. Oce Wiriawan, M.Kes.
Abdul Hafidz menyampaikan, FOPI Jatim saat ini belum pernah mendapat juara nasional, yang paling bagus yaitu pada pra-PON juara 2. Selain itu, juga pernah juara 2 di Pomnas. Harus diakui, lanjutnya, petanque termasuk olahraga yang baru diperkenalkan di Palembang pada 2011 dalam Sea Games dan 2016 menjadi olahraga eksibisi PON.
www.unesa.ac.id
Cabor ini terus berkembang, termasuk di Jatim dan sekarang (2023) telah memiliki program pembinaan di 34 kabupaten/kota di Jatim yang memiliki program pembinaan petanque. Untuk program pelecut prestasi dilakukan mulai dari lesion untuk pelatih, dan agenda atlet dalam satu tahun sebanyak 12 agenda.
"Sehingga seringnya kejuaraan petanque di level kabupaten diharapkan mampu memacu percepatan perkembangan petanque. Kejuaraan ini perlu dilakukan evaluasi termasuk efektivitas setiap program pembinaan maupun perkembangan atletnya," ucapnya.
Dia merekomendasikan, adanya program latihan rutin di tingkat Jatim, dan juga kerja sama dengan stakeholder seperti KONI, sekolah, dan perusahaan sebagai sponsor.
"Tentang ini termasuk riset pertama di tingkat doktor. Sampel saya ambil di Surabaya, karena proses sosialisasi dan pembinaan realisasi dalam proses pembinaannya kurang bisa maksimal sehingga tidak dipilih," ucapnya.
Adapun tindak lanjut dari penelitiannya nanti tidak hanya 10 kabupaten kota yang dijadikan sampel, tetapi akan diimplementasikan secara luas, dengan terstruktur dan berkelanjutan.
Kontribusi penelitian yang telah dilakukannya itu bagi petanque di Jatim adalah untuk menjadi rekomendasi dan acuan seperti dalam penyusunan SOP, penentuan atlet dan menjadi masukan bagi Pengprov. Ujian terbuka ini dihadiri jajaran pimpinan FIKK dan Fakultas Vokasi dan para dosen. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: