www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Tak pernah alpa, relawan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang digawangi SMCC dan UKM Peduli Kemanusiaan selalu terjun ke lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di berbagai daerah. Relawan UNESA terdiri dari para dosen dan mahasiswa.
Dua dari relawan tersebut membagikan pengalamannya dalam Sharing Session-Ngobras bertajuk "Relawan Kebencanaan Sebagai Ujung Tombak Penanggulangan Bencana" di Studio ULT, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu, 21 Juni 2023.
Reza Dwi Ramadhan selaku Ketua UKM Peduli Kemanusiaan (periode 2022) menceritakan awal mula dirinya terjun sebagai relawan, yakni ketika terjadi wabah Covid-19. Pada saat itu, UNESA membentuk UCC yang sekarang dikenal SMCC. Kegiatan pertama yang dia ikuti yaitu agenda SMCC awal 2021 lalu terjun lagi ke Gunung Kelud, Kediri.
www.unesa.ac.id
Selain itu, pria yang akrab disapa Reza itu menjadi turut serta sebagai tim relawan UNESA dalam miri kolaborasi bersama rombongan Unair. Dia dan timnya berangkat menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 99 (SN99) pada November 2021. Perjalanan laut itu memakan waktu sekitar 22 jam.
Dalam misi kolaboratif yang berlangsung satu minggu itu, dia dan timnya fokus melakukan beberapa program seperti psikoedukasi kepada anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama, melakukan trauma healing kepada anak-anak dan masyarakat setempat. Selain itu, juga melakukan program mitigasi bencana yang berfokus pada bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran dan tsunami.
"Itu perlu dilakukan, sebab di kepulauan tersebut rawan gelombang tinggi dan angin kencang. Kami juga lakukan edukasi tentang cara menjaga kebugaran jasmani dan rohani, dan 5) memberikan pendidikan perencanaan karir untuk anak-anak usia sekolah menengah atas," cerita Reza.
Dia menambahkan, relawan yang diterjunkan dalam setiap kegiatan tanggap kebencanaan terbagi ke dalam beberapa divisi atau sektor mulai divisi kesehatan (medical check up), psikologi untuk membantu korban berjuang dari trauma, hingga tata boga untuk mengikuti dapur umum.
“Ada banyak pengalaman yang saya pribadi dapatkan selama terjun ke berbagai daerah, ada yang pake jalur darat dan ada pula jalur laut. Suatu kebanggaan tersendiri buat saya pribadi karena bisa langsung membantu dan memudahkan urusan banyak orang. Saya dapat banyak pelajaran yang tak ternilai dari situ,” ucapnya mahasiswa asal Gresik itu.
Sementara itu, Arma Andi Kusuma, duta mitigasi kebencanaan UNESA juga menceritakan awal mula bergabung dengan SMCC. Dia dulunya mengikuti salah satu lomba SMCC hingga kemudian lolos dan menjadi duta mitigasi bencana.
Dia juga ikut andil sebagai relawan dalam kegiatan tanggap kebencanaan. Menjadi relawan dia belajar banyak tentang trauma healing yang dilakukan kepada korban bencana. Dia juga turut menyembuhkan trauma anak-anak termasuk para remaja.
Armandi menambahkan, untuk membantu masyarakat dengan menjadi relawan tidak perlu takut jika menghadapi kesulitan karena dengan bersama-sama dan dukungan tim yang solid semua dapat teratasi. Selain itu, juga diberikan bekal penting untuk melakukan sejumlah misi di lokasi.
Relawan setidaknya harus mengikuti pelatihan fisik dan mental persiapan menjadi relawan, psikoedukasi, mental healing, dapur umum, P3K dan lain-lain. "Awalnya niat baik saja untuk membantu sama. Saya pikir, ini momentum yang pas untuk mengabdilah. Ada kebahagiaan tersendiri ketika bisa membantu orang lain," ucapnya. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: