Dalam rangka mewujudkan mahasiswa yang aktif dan dinamis, BEM FIP Unesa menyelenggarakan pelatihan aksi bagi mahasiswa FIP. Pelatihan aksi yang diselenggarakan pada 18 19 Oktober 2014 itu merupakan pelatihan aksi perdana yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa. Kampus Unesa Gedangan ditunjuk sebagai tempat digelarnya pelatihan itu agar lebih memperkenalkan keberadaan Kampus Unesa Gedangan kepada mahasiswa FIP yang lain.
Pada pelatihan aksi itu dihadiri sekitar 40 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap jurusan dan prodi yang ada di FIP. Beberapa dari mereka mengaku baru pertama kali berkunjung ke Kampus Unesa Gedangan. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat mereka dalam mengikuti pelatihan aksi. Kegiatan itu merupakan program kerja dari Departemen Politik, Sosial, Ekonomi (Polsosek) BEM FIP Unesa. Pelatihan aksi ini merupakan suatu program yang beda, agar FIP lebih berwarna dan berdinamika, ujar Khoirul Anam, Ketua Bidang Polsosek BEM FIP.
Tujuan diadakannya pelatihan aksi adalah memberikan pengertian kepada seluruh mahasiswa FIP bahwa aksi tidak selamanya anarkis. Peserta diberi edukasi tentang prosedur serta strategi pelaksanaan aksi. Dalam pelatihan aksi itu, peserta diharapkan dapat menjadi mahasiswa yang aktif, namun tidak bermental demonstran. Mereka dibekali pemahaman yang mendalam bahwa aksi tak harus selalu anarkis dan mengganggu ketertiban umum. Dalam pelatihan aksi ini, kita sebagai mahasiswa diajarkan untuk peka dan peduli terhadap isu-isu yang beredar di lingkungan sekitar. Setelah mengikuti pelatihan, kita dapat mengetahui bagaimana cara melakukan aksi yang baik dan tidak anarkis, ungkap Aziz, peserta pelatihan aksi dari jurusan Pendidikan Luar Biasa.
Peserta tak hanya diberikan berbagai teori, namun disertai dengan kegiatan refleksi, outbond dan yang tak kalah penting adalah simulasi. Dengan simulasi, peserta dapat merasakan langsung atmosfer dalam pelaksanaan aksi. Selain itu, mereka akan mendapatkan pengalaman serta pembelajaran bagaimana melakukan aksi dengan baik dan benar secara langsung. Setelah pelatihan aksi ini, diharapkan mahasiswa FIP dapat lebih aktif dalam berorganisasi, serta aktif melakukan diskusi terkait kondisi internal maupun eksternal kampus, papar Khoirul. (Lina Mezalina/SR)
Share It On: