Unesa.ac.id, SURABAYA-Hasil memang tak akan menghianati usaha. Seperti itulah yang dibuktikan Dara Nabila Salsabyla, mahasiswi prodi S-1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Dia diterima sebagai peserta pertukaran mahasiswa luar negeri lewat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022.
Impiannya ingin belajar ke luar negeri terwujud lewat salah satu program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) tersebut. Kini, perempuan yang biasa disapa Dara itu tengah menjejaki kota Granada, Spanyol mengikuti program tersebut di Universidad de Granada selama tiga bulan; mulai 25 September 2022 hingga 25 Desember 2022.
Dara menceritakan sejumlah pengalamannya satu minggu pertamanya di sana. Menurutnya, karakter orang-orang kota di sebelah selatan Spanyol tersebut tidak terlalu jauh beda dengan Indonesia; warganya ramah dan santai.
Adaptasi; Makan hingga Jalan Kaki
Pertama di sana, Dara harus cepat beradaptasi dari segi waktu. Biasanya di Indonesia sekitar pukul 08.00 pagi matahari sudah meninggi dan orang-orang sudah memadati jalan. Sementara di sana, jam segitu waktunya matahari terbit. Begitupun pada sorenya.
“Ini berdampak pada jadwal sarapan dan makan malam. Matahari itu baru terbenam jam 8 malam. Jadi jadwal makannya berbeda, kalau kita di Indonesia kan sarapan jam 6 atau jam 7 dan makan malamnya sekitar pukul 10an. Kalau disini, jam 7 pagi sarapan roti sama susu, nanti makan siangnya bukan jam 12 tetapi jam 3 sore,” paparnya.
Mengenai iklim pendidikan, Dara mengaku belum terlalu merasakan perbedaannya yang mencolok karena masih dalam tahap orientasi atau pengenalan bagi mahasiswa baru seperti class trip dan lain-lain. Namun, sejauh ini yang ia rasakan menurutnya perbedaannya terletak pada pembelajarannya lebih banyak di luar kelas.
Lalu dari segi pergaulan, pengalamannya di Asrama, penghuninya ramah-ramah dan saling sapa satu sama lain. “Di sini kan campur sama orang spanyol ya jadi saling sapa “Hola, hola” gitu. Di jalan juga kayak gitu misal ada orang yang melihat kita dan kita lihat balik itu harus senyum, gitu,” bebernya.
Yang bikin Dara kaget juga, budaya jalan kaki ternyata masih tinggi di sana. Mau tidak mau dia pun harus membiasakan hal itu. Dara mengatakan akan memanfaatkan waktu belajar di sana dengan sebaik-sebaiknya. Baik dari cara atau strategi belajar, budaya disiplin, inovasinya dan sebagainya yang kira-kira dapat menjadi bekal saat pulang ke Indonesia.
Dia berharap, mahasiswa UNESA lainnya bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk studi banding ke kampus-kampus luar negeri. Selain mencari banyak pengalaman, mengembangkan diri, juga untuk memperluas jaringan internasional.
“Harapannya, saya dan teman-teman mahasiswa bisa ikut ambil bagian untuk memajukan Indonesia lewat berbagai posisi dan inovasi yang bisa dilakukan. Mungkin bekal saya nanti ini bisa saya tularkan atau sampaikan kepada teman-teman yang lain di Indonesia,” ucapnya.
Tips Daftar IISMA
Mahasiswa tersebut membagikan tips dan trik bagi mahasiswa yang tertarik mengikuti IISMA, yakni; 1) menentukan negara tujuan dan alasan kuat mengapa tertarik untuk memilih negara tersebut. 2) Yakin, karena tanpa keyakinan semua tidak akan bisa terwujud. 3) Optimis, mengejar mimpi, temukan alasan kuat mengapa kamu harus memilih dan harus ke negara itu, dan pastinya adalah berani untuk mencoba. 4) cari tahu ketentuannya dan siapkan dari sekarang.
“Kenapa pilih IISMA karena saya merasa ini cocok dengan ambisi dan cita-cita sejak dulu. Melihat kondisi ekonomi kayaknya tidak mungkin ke sana. Namun, kita bisa menempuh atau mengikuti program pemerintah seperti IISMA. Banyak manfaat dan cocok. Lagipula ini dibiayai negara yang tentunya harus saya manfaatkan dengan baik,” tukasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi Dara Nabila
Share It On: