www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Prodi S-2 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan kuliah tamu bersama Edi Priyanto, S.K.M., M.M., Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal, di Auditorium Gedung G3 FEB UNESA Kampus Ketintang, Surabaya, pada Jumat, 22 September 2023 .
Dalam kuliah tamu bertemakan 'Change Management' ini, Edi Priyanto menekankan bahwa kuliah tak sekadar gelar, tetapi nilai dari proses dan makna belajar. Mahasiswa harus tahu betapa pentingnya memahami makna perubahan. Baginya, ketika melakukan perubahan, penting untuk mencerna, perubahan harus mencakup pemahaman terhadap sistem, proses, dan juga individu yang terlibat dalamnya.
www.unesa.ac.id
Dalam forum diskusi yang dipandu Dr. Sri Setyo Iriani, S.E., M.Si., itu, dia melanjutkan, saat seseorang sudah merasakan kenyamanan, sebaiknya harus dipertanyakan pada diri sendiri. Apakah rasa nyaman merupakan hal yang membuat perubahan, atau justru sebaliknya.
“Mindset kita terhadap perubahan harus diperbaiki, yang namanya perubahan tidak lahir dari kenyamanan, tetapi dari kondisi di luar line kenyamanan. Kita harus belah pikiran, masuki perubahan, lalu tutup, simpan, dan lakukan yang terbaik,” ujarnya.
Generasi sekarang, lanjutnya, harus menyesuaikan apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Dengan begitu, perubahan yang ingin diterapkan akan mudah dicapai.
Menurutnya, cara-cara baru harus tetap dilakukan agar kehidupan berjalan maju. Ketika faktor di luar perencanaan seperti bencana alam ataupun Covid-19 misalnya, yang berpengaruh terhadap usaha yang dilakukan, kemampuan untuk beradaptasi untuk bertahan di semua masa diperlukan, bukan hanya bertahan dalam satu masa.
“Tanpa adanya adaptasi, yang akan muncul adalah kehancuran, karena kita tidak siap, tidak ada mitigasi,” tambahnya.
Baginya, semua perubahan pasti memerlukan manajemen perubahan agar kemampuan terus naik. Ini harus dimulai dengan mengubah mindset atau pola pikir yang terbuka dan tumbuh atau growth mindset. Mindset harus diperbaiki, sebab tantangan terbesar perubahan adalah manusia itu sendiri.
“Tahu, mau, dan mampu. Cara untuk tahu kapan harus berubah adalah peka dengan permasalahan yang terjadi dan mau untuk bertindak. Kalau tidak ada kemauan, tidak ada tindakan. Kalau tidak ada tindakan, tidak ada perubahan. Perubahan itu soal proses, bukan acara yang dilakukan sekali dua kali ” tutupnya.
Dekan FEB, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengatakan, mendapatkan kesempatan untuk belajar bagaimana cara 'mengelola perubahan' merupakan hal yang belum tentu dimiliki semua orang.
Perubahan harus selalu dilakukan untuk menjadi unggul, tetapi bagaimana cara untuk tetap unggul di saat proses perubahan sedang berlangsung adalah hal yang penting. "Diharapkan kegiatan ini memberikan bekal bagi peserta untuk terus melakukan dan melahirkan perubahan yang berdampak," ucapnya.
Korprodi S2 Manajemen, Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si., dalam kesempatannya mengatakan bahwa selain karena dalam prodi S2 Manajemen ada mata kuliah Culture and Change Management, yang melatarbelakangi mereka menggelar kuliah tamu ini adalah agar mahasiswa memahami lebih baik bukan hanya teori di kelas, tapi juga implementasinya di dunia nyata.
Direktur LPSP, Drs. Martadi, M.Sn., menyampaikan bahwa mahasiswa S-2 Manajemen kali ini juga ada mahasiswa RPL. "Harapannya, ilmu yang mereka dapatkan di kuliah tamu ini bisa digunakan untuk mendukung pekerjaan atau keperluan di masing-masing institusi," ucapnya. [*]
***
Tim Reporter: Fatimah Najmus Shofa/Sindy Riska
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: