www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Gelaran Forum Fakultas Bahasa dan Seni Indonesia (FFBSI) 12 LPTK se-Indonesia di Ballroom, Four Points by Sheraton Surabaya , Surabaya pada 3-5 November 2022 itu membahas berbagai isu mutakhir seputar bahasa dan seni di Indonesia. Forum ini melibatkan pakar dari berbagai kampus yang terbagi ke dalam grup diskusi paralel.
Dari hasil diskusi tersebut, Ketua pelaksana FFBSI, Syafi’ul Anam, Ph.D., menyebutkan ada beberapa rumusan di berbagai topik bahasan yang dihasilkan. Pertama, pada topik Rekognisi Prestasi Mahasiswa, dibahas bersama tentang pentingnya pengakuan terhadap karya dan prestasi mahasiswa tingkat nasional dan, atau prestasi internasional di luar even Belmawa yang dikonversi dalam mata kuliah yang relevan dan bisa bebas skripsi.
Selain itu, perlunya menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan bidang seni, sosial dan humaniora yang setara Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
Kedua, terkait pendidikan bahasa Jepang, ada tantangan lulusan di dunia kerja, karena itu forum menyepakati mengadakan program internship, meningkatkan program pertukaran mahasiswa Bahasa Jepang, menyusun profil lulusan lewat revitalisasi kurikulum.
Kemudian, juga perlu meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di Jepang, agar mahasiswa bisa magang atau belajar di sana dengan maksimal. Perlu panduan konversi dan rekognisi untuk program internship ke Jepang.
"Dari diskusi itu, kalau UNESA internshipnya di mitra seperti hotel, bandara dan ground handling di bandara Narita dan haneda, Jepang. Untuk ini semua, tentu kita perlu perkuat relasi dan kerja sama dengan pihak Jepang," bebernya.
Ketiga, mendorong prodi-prodi di 12 LPTK untuk meraih akreditasi internasional. Nah, kaitan dengan itu, ada perubahan paradigma tentang akreditasi yaitu bukan sebagai tujuan, tetapi tujuan akreditasi adalah peningkatan kualitas. Karena itu, adapun yang perlu disiapkan ke depan yaitu pengelolaan program studi di masing-masing kampus.
Keempat, melalui forum rektor Indonesia perlu menyuarakan pengakuan terhadap eksistensi pembelajaran bahasa daerah secara eksplisit dalam RUU Sisdiknas 2022. "Selain itu, ada banyak rumusan yang dihasilkan 22 forum paralel yang dilakukan. Yang jelas tujuannya untuk memajukan dan meningkatkan kualitas aspek bahasa dan seni di masing-masing perguruan tinggi, arahnya yaitu masa depan lulusan," tutup Syafi.
Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa dalam meningkatkan mutu bahasa dan sastra Indonesia, diperlukan formula-formula baru dari pakar-pakar lintas kampus.
"Kita perlu keberanian dan kekompakan serta melibatkan aksi yang nyata guna mengemas prodi-prodi dalam bidang Bahasa dan Seni sehingga bisa terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Internasionalisasi program perlu ditingkatkan juga," tutup Cak Hasan.
Adapun 12 LTPK yang terlibat dalam forum ini yaitu Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Selain itu, ada Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Surabaya sebagai tuan rumah. [HUMAS UNESA]
Penulis: Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: