www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengukuhkan 125 lulusan dalam gelaran Yudisium Program Sarjana Periode III Tahun 2022 di Auditorium, Gedung G6, FEB, UNESA Kampus Ketintang, Surabaya pada Selasa, 11 November 2022.
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa yudisium atau wisuda bukanlah akhir dari perjalanan belajar seseorang. Justru, menjadi starting point untuk melangkah dan belajar lebih jauh lagi.
“Anda harus terus mengembangkan diri dan meng-update kompetensi yang dimiliki. Ini harus dilakukan karena kita hidup di zaman yang perkembangannya begitu cepat. Kalau kita tidak ikut bergerak, bisa tertinggal,” ujarnya.
Dekan berpesan kepada para mahasiswa yang berhasil lulus itu agar menyiapkan bekal guna beradaptasi di era revolusi 4.0. “Tantangan hari ini mungkin berat. Besok mungkin akan lebih berat. Namun, tantangan bukan persoalan, karena dengan itulah kita bisa berakselerasi lebih jauh,” ucapnya
Lulusan UNESA khususnya FEB, setidaknya harus memiliki empat bekal yang menjadi kunci abad ke-21. Apa itu? Pertama, komunikasi. Kompetensi ini menjadi vital karena dalam urusan apapun, skill komunikasi dibutuhkan. Kedua, berpikir kritis. Kritis di sini tidak hanya untuk menggugat regulasi pemerintah. Namun juga mengarah pada kemampuan melihat celah dan membaca peluang, entah itu karir atau bisnis.
Ketiga, kreativitas. Kompetensi ini menjadi penting dalam mengarungi persaingan di dunia usaha dan industri (DUDI). Inilah yang membedakan antara orang yang satu dengan yang lain. Meskipun usahanya sama, bidangnya sama, tetapi bisa saja memiliki kekuatannya sendiri karena kreativitasnya masing-masing.
Keempat, kolaborasi. Sudah tidak ada zamannya saling gengsi atau masing-masing membesarkan diri. Ini saatnya mengubah mindset untuk berkolaborasi mencapai tujuan bersama. Kolaborasi ini menjadi salah satu aspek penting dalam karir, usaha maupun yang lainnya. Kolaborasi juga menjadi kunci dalam inovasi. “Selamat untuk semuanya. Jangan berhenti belajar dan berkarya untuk masyarakat dan bangsa, di manapun dan kapanpun,” tutupnya.
Damayanti Indraswari, mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi berkesempatan memberikan sambutan sebagai perwakilan mahasiswa lulusan terbaik. Menurutnya, doa, restu dan dukungan dari semua pihak menjadi motivasi sekaligus kunci menjadi lulusan terbaik.
“Tentunya, ini bukanlah akhir dari perjuangan kami, tetapi justru merupakan awal perjuangan yang sesungguhnya untuk mencapai apa yang telah kami cita-citakan. Terima kasih kepada orang tua, dosen dan teman-teman semuanya selama ini,” ucapnya.
Sementara itu, Cahya Nugeraha Robimadin, yudisiawan dari S-1 Ekonomi Islam 2015 turut hadir dan membagikan kisah inspiratifnya di hadapan peserta yudisium. Menurutnya, hard skill dan soft skill sangat penting saat ini. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya lagi adalah spiritual skill. “Ini bisa jadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan setelah keluar dari kampus,” pungkasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Ari Rifqi Mubarok
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas Unesa
Share It On: