Unesa.ac.id, SURABAYA–Tidak banyak mahasiswa seperti Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri. Nama mahasiswa angkatan 2020 prodi S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu sejajar dengan perempuan hebat tanah air seperti Premana Wardayanti Premadi Direktur Bosscha Observatory dan Sri Mulyani Menteri Keuangan dalam Inspiring Women 2022 oleh Beritasatu Media Holdings pada Mei lalu.
Perempuan yang akrab disapa Fira itu masuk dalam daftar 10 perempuan dan lembaga inspiratif tahun ini. Tidak heran Fira bisa terpilih sebagai perempuan inspiratif dalam kategori pendidikan (perorangan), sebab ia memiliki catatan prestasi yang membanggakan.
Perempuan asal Surabaya itu memiliki hobi modeling, pun banyak prestasi dalam bidang modeling. Fira pernah juara 1 Putra Putri Fashion Jawa Timur 2021, menjadi Duta Fashion Anak Berkebutuhan Khusus, juara favorit Putra Putri Batik Bordir Jawa Timur, juara harapan 3 Top Model Competition dan beberapa prestasi lainnya. Ia juga turut mewakili Indonesia dalam Discover Indonesia; Cultural Performance and Fashion Show di Turki, pada Desember lalu.
Fira ternyata tak ingin berprestasi sendiri. Semangatnya menembus batas harus juga dimiliki anak-anak lain. Dia ingin sharing kemampuan modelingnya yang patut diacungi jempol itu kepada yang lain, terutama teman-temannya yang disabilitas. Menurutnya, disabilitas tidak boleh menjadi alasan untuk tidak berkarya-berprestasi. Justru, disabilitas harus menjadi alasan untuk terus belajar, berkarya dan meraih banyak prestasi.
Guna mewujudkan itu, di sela-sela kesibukan kuliahnya, Fira mengajar di sekolah fashion yang ia dirikan bersama Ibunya beberapa waktu lalu. Sekolah tersebut diberi nama Fira Modelling Disabilitas (FMD) Surabaya. Sekolah tersebut khusus untuk para penyandang disabilitas yang ingin belajar dan mengembangkan minat- bakat serta kemampuan dalam bidang modeling.
Tak tanggung-tanggung, FMD berada di dua lokasi; Grand City Surabaya dan satu lagi ada di Malang. Lewat sekolah itu, Fira tak hanya mengajar fashion, tetapi juga ada kelas dancing, tari dan masih banyak lagi. “Meski saya dibantu Ibu, tetap saya harus pandai membagi waktu, ya kuliah, ngajar dan kerja,” ujar Fira kepada tim Humas.
Fira memiliki beberapa kiat menjadi pribadi yang produktif dan berprestasi. Pertama, yakin dan selalu mencoba sesuatu yang baru. Kedua, menekuni hobi dan mengembangkannya secara konsisten. Ketiga, terus dilatih dan berlatih. Keempat, tak pantang menyerah dan selalu mencoba hal-hal baru selama itu positif. “Jangan merasa malu atau tidak bisa. Saya proses aja dulu, untuk hasil menurut saya itu bonus,” tambahnya.
Menurutnya, terkadang dalam melakukan sesuatu, rasa malas selalu menghantui. Nah, itu manusiawi. Kendati berat, rasa malas harus dilawan dengan pandai memotivasi diri atau menempatkan diri dalam sirkel yang mendukung dan memotivasi. “Saya menjadikan kedua orang tua, Mama saya sebagai motivasi yang paling utama. Doa dan restu orang tua adalah kunci kesuksesan semua orang,” ungkapnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Aida
Editor: @zam*
Foto : Dokumentasi Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri
Share It On: