www.unesa.ac.id
MISEIC 2019 telah menjadi kegiatan rutin tiap tahunnya. Kegiatan yang sudah berlangsung ketiga kalinya ini dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik. Selain itu, dalam konferensi ini mengundang keynote speakers berbagai pakar diantaranya Prof. Boon Chuan Low dari National University of Singapore, Prof. Hernando Ombao dari King Abdullah University of Science and Technologi Saudi Arabia, Prof. Tomonori Ichinose dari Miyagi University of Education Japan, dan Dr. Yusuf Fuad, M. App.Sc., dari Universitas Negeri Surabaya.
Tidak hanya dari Indonesia peserta hadir dari berbagai negara diantaranya Singapura, Saudi Arabia, Jepang, dan juga Thailand. Total peserta yang mengikuti forum ilmiah ini sebanyak 250 orang. Adapun variasi publisher kegiatan yang disuguhkan seperti Scopus, Clarivate Analytics, Atlantis Press, Web of Science, DOAJ, Google Scholar, Base Road, dan Crossref
Memasuki topik pembahasan Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah platform dengan terminologi baru yang sudah menjadi suatu rencana aksi global yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Menurut Prof. Tomonori Ichinose, Education for Sustainable Development (ESD) mendukung pembelajaran multi-stakeholder dan keterlibatan masyarakat, dan menghubungkan lokal ke global. Mobilisasi penuh pendidikan dan pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan membutuhkan tindakan yang lebih baik di tingkat lokal.
Sementara itu, Prof. Hernando Ombao dari Biostatistics Research Group memaparkan tentang tantangan dalam pemodelan sinyal otak. Sedangkan Prof Boon Chuan Low memaparakn tentang BCH domain yang merupakan kelas baru modul scaffold regulator dalam pensinyalan GTPases. BCH domain ini memediasi aktivasi-mechano spesifik ECM untuk Rho. Dan dapat melibatkan RhoGEF spesifik untuk mengaktifkan Rho di bawah pengaruh ECM spesifik misalnya fibronektin tetapi bukan kolagen. BCH domain dapat menawarkan wawasan mekanistik baru untuk bertindak oleh semua domain BCH sebagai target untuk restorasi fungsional atau intervensi terapeutik.
Pembicara dari Universitas Negeri Surabaya, Dr. Yusuf Fuad memaparkan tentang teori konverter PWM DC-DC untuk konverter Buck, Boost, Buck-Boost, dan Cuk konverter. Pembahasan konverter PWM DC-DC didasarkan pada rata-rata multi-frekuensi yang melibatkan seri Fourier. Pengendali penstabil untuk ruang keadaan rata-rata dari konverter standar PWM DC-DC tidak secara otomatis menyiratkan pengendali penstabil untuk konverter itu sendiri. Memanfaatkan pemodelan multifrequency, konverter sinyal periodik stasioner dapat ditentukan dengan memecahkan serangkaian persamaan linear. Kemudian, keberadaan dan keunikan dari sinyal periodik stasioner, serta aspek stabilitas konverter, dapat dianalisis untuk situasi loop terbuka dan tertutup. (khusnul/hasna/why)
Share It On: