Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unesa menyadari bahwa kampus ialah miniatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk menguatkan karakter yang baik dan kuat dalam diri mahasiswa, Jurusan Akuntansi menggelar seminar bertema Pemahaman Freud di Lingkungan Akademisi untuk Menciptakan Good University Governance . Acara yang berlangsung di Auditorium G-3 Lantai 2 FE Unesa ini dihadiri jajaran pejabat dan mahasiswa FE. Inspektorat Jenderal Kemdikbud, Drs. Hotman Napitupulu, Ak. MBA. CFrA. CA didaulat sebagai pembicara dari unsur perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hadir pula utusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Luthfi G. Sukardi, Ak., M.Com., CFE. Seminar ini juga dilengkapi hadirnya utusan dari Association Of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter (ACFE) yakni Prof. Dr. R. Wilopo, CFE. Pada seminar ini dipaparkan banyaknya kecurangan korupsi, maladministrasi, dan pemborosan uang public. Seminar ini diharapkan dapat menguatkan karakter para peserta agar tidak menoleransi korupsi sekecil apapun. Para pejabat ialah teladan bagi mahasiswa di lingkungan kampus dalam ketaatan azas. Sementara itu, mahasiswa ialah calon generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal permasalahan bangsa itu. Korupsi dalam bentuk lain dapat berupa kecurangan. Misalnya dalam konteks pendidikan, contoh terkecil adalah mencontek. Dari perilaku curang yang dianggap kecil inilah virus korupsi dapat bersemi dan sangat mempengaruhi pola pikir yang menyimpang dari pelakunya pada masa depan. Dari hal kecil itulah, perilaku menyimpang itu menjadi besar karena akal telah terjangkiti virus pokoknya menguntungkan . Refleksi dari seminar ini ialah bahwa teori kepribadian atau psikoanalitis Freud yang selama ini dipelajari mahasiswa telah menguatkan betapa karakter itu sumber dari peradaban. Karena itu, mari menciptakan good university governance dengan landasan karakter yang baik dan kuat. (Wahyu/Byu)