Ini hikmah dari sebuah pameran studi yang dikemas secara maksimal dan dipamerkan di tempat umum, yakni di Pakuwon Trade Center (PTC), Surabaya. Anak-anak Desain Grafis itu langsung ditawari untuk bekerja di beberapa konter PTC. "Mereka luar biasa, belum lulus sudah ditampung untuk bekerja karena desain yang luar biasa bagus" ujar Djulijati, ketua Jurusan Seni Rupa. Kebanggaan itu menyeruak dalam diri para dosen Seni Rupa yang turut membesarkan para mahasiswa itu. "Ada 50 mahasiswa yang siap untuk bekerja dengan jaminan dari para merchandiser di PTC.
Hikmah itu berkat hasil urunan dana untuk sewa tempat pameran dari kocek mereka sebagai pemancing. "Mereka ke sana ke mari untuk mendapatkan sponsor", tambah Doktor Seni Rupa dari ITB itu. Hasilnya, mahasiswa D-3 Desain Grafis dapat menarik mata manajer PTC dan pengunjung lainnya. Itulah pameran produk komunikasi visual yang diberi nama Paradesia. Paradesia adalah sebuah event pameran karya Tugas Akhir mahasiswa D3 jurusan Desain Grafis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang pada tahun ini mengalami banyak kemajuan baik itu dari sisi jumlah karya, tempat pameran, maupun kualitas yang tersajikan.
Mahasiswa yang berpameran ini membekali dirinya dengan kartu nama dan portfolio yang setiap saat jika diperlukan dengan senang hati akan menjelaskan kemampuannya kepada pengunjung. Hendro Aryanto, salah seorang dosen yang terlibat dalam digelarnya pameran ini mengungkapkan, bahwa mahasiswa mau dan mampu untuk berubah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, utamanya mampu untuk berpikir secara desain (design thinking). Hal itu ditandai oleh semakin beragamnya pilihan mahasiswa dalam memecahkan masalah dari klien serta output karya yang dihasilkannya pun juga beragam. Mahasiswa mampu pula menerapkan proses pemilihan media serta melahirkan keragaman dalam pemecahan masalah secara visual. (syt).
Share It On: